TUBAN - Menjelang datangnya bulan suci ramadhan, wisata religi Komplek Makam Sunan Bonang di Kelurahan Kutorejo, Kabupaten Tuban, diserbu peziarah. Umat muslim dari penjuru tanah air datang untuk berziarah dan berdoa bersama.
Peningkatan jumlah pengunjung ini rutin terjadi menjelang bulan suci ramadhan. Pengunjung datang silih berganti seperti tanpa ada habisnya. Mereka bahkan rela mengantri masuk makam sang sunan demi melakukan ziarah kubur dan doa bersama rombongan.
Ziarah kubur makam wali songo seperti ini merupakan tradisi menyambut bulan suci ramadhan. Para peziarah biasanya datang bersama keluarga, maupun anggota jamaah pengajian. Tujuannya untuk membersihkan hati dan menata niat ibadah selama bulan ramadhan.
“Ini rombongan dari Surabaya, berangkat 120 orang. Tujuanya mengalap berkah dari Wali Allah dan kita bisa mengenal para wali dengan sejarahnya,” terang Muhammad Zaini, salah satu peziarah asal Surabaya kepada JTV.
Tradisi ziarah makam sunan ini sudah berlangsung sejak ratusan tahun silam. Tak hanya mengunjungi makam Sunan Bonang, biasanya peziarah juga ke makam para anggota wali songo lainnya. Seperti Makam Sunan Ampel, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Kalijogo, Sunan Gunung Jati, Sunan Muria, Sunangiri, dan Maulana Malik Ibrahim.
“Malam ini kita lanjut ke Sunan Muria, Kudus, Demak. Ini ziarah tahunan, setiap satu tahun sekali,” ungkapnya.
Sementara itu, menurut data dari Yayasan Mabarrot Makan Sunan Bonang Tuban, pada bulan sya'ban ini per hari jumlah peziarah yang datang antara 15 sampai 20 ribu pengunjung. Bahkan, saat akhir pekan jumlah pengunjung hingga menembus 25.000 peziarah.
Jumlah peziarah ini meningkat 300 persen dibanding hari biasanya. Mayoritas, mereka datang adalah peziarah dari dalam Propinsi Jawa Timur.
“Menjelang ramadhan pengunjung di makam Sunan Bonang meningkat 300 persen. Hari biasanya hanya 3 ribu sampai 5 ribu sehari. Saat ini sehari 15 sampai 20 ribu sehari, bahkan kalau weekend bisa 25 ribu lebih,” papar Ilham, pengurus yayasan mabarrot Makam Sunan Bonang.
Berkaca dari tahun - tahun sebelumnya, peningkatan jumlah peziarah diprediksi akan menurun secara signifikan saat memasuki bulan ramadhan. (dzi/rok)
Peningkatan jumlah pengunjung ini rutin terjadi menjelang bulan suci ramadhan. Pengunjung datang silih berganti seperti tanpa ada habisnya. Mereka bahkan rela mengantri masuk makam sang sunan demi melakukan ziarah kubur dan doa bersama rombongan.
Ziarah kubur makam wali songo seperti ini merupakan tradisi menyambut bulan suci ramadhan. Para peziarah biasanya datang bersama keluarga, maupun anggota jamaah pengajian. Tujuannya untuk membersihkan hati dan menata niat ibadah selama bulan ramadhan.
“Ini rombongan dari Surabaya, berangkat 120 orang. Tujuanya mengalap berkah dari Wali Allah dan kita bisa mengenal para wali dengan sejarahnya,” terang Muhammad Zaini, salah satu peziarah asal Surabaya kepada JTV.
Tradisi ziarah makam sunan ini sudah berlangsung sejak ratusan tahun silam. Tak hanya mengunjungi makam Sunan Bonang, biasanya peziarah juga ke makam para anggota wali songo lainnya. Seperti Makam Sunan Ampel, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Kalijogo, Sunan Gunung Jati, Sunan Muria, Sunangiri, dan Maulana Malik Ibrahim.
“Malam ini kita lanjut ke Sunan Muria, Kudus, Demak. Ini ziarah tahunan, setiap satu tahun sekali,” ungkapnya.
Sementara itu, menurut data dari Yayasan Mabarrot Makan Sunan Bonang Tuban, pada bulan sya'ban ini per hari jumlah peziarah yang datang antara 15 sampai 20 ribu pengunjung. Bahkan, saat akhir pekan jumlah pengunjung hingga menembus 25.000 peziarah.
Jumlah peziarah ini meningkat 300 persen dibanding hari biasanya. Mayoritas, mereka datang adalah peziarah dari dalam Propinsi Jawa Timur.
“Menjelang ramadhan pengunjung di makam Sunan Bonang meningkat 300 persen. Hari biasanya hanya 3 ribu sampai 5 ribu sehari. Saat ini sehari 15 sampai 20 ribu sehari, bahkan kalau weekend bisa 25 ribu lebih,” papar Ilham, pengurus yayasan mabarrot Makam Sunan Bonang.
Berkaca dari tahun - tahun sebelumnya, peningkatan jumlah peziarah diprediksi akan menurun secara signifikan saat memasuki bulan ramadhan. (dzi/rok)