JOMBANG - Selama bulan suci ramadhan, Pondok Pesantren (Ponpes) Sunan Kalijaga yang ada di Dusun Jatipandak, Desa Jatiduwur, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, terus mengajak para santrinya untuk meningkatkan kegiatan keagamaan. Berbeda dengan ponpes pada umumnya, santri di ponpes yang dibangun pada tahun 2002 ini adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Sebanyak 47 santri yang ada di ponpes ini, mendapatkan tambahan terapi berupa belajar membaca al qur’an hingga belajar tertib menjalankan sholat selama bulan ramadhan. Santri dengan aneka latar belakang ini tampak antusias mengikuti kegiatan yang diawasi langsung pengasuhnya.
Pengasuh Ponpes Sunan Kalijaga, M. Imam Nurul Zudha mengatakan, karena berkebutuhan khusus mereka diberi kelonggaran untuk menjalankan kegiatan selama ramadhan. Pihak pesantren menyiapkan sejumlah kegiatan keamanan mulai dari puasa bagi yang sudah sembuh hingga mengaji juz ama.
“Sebagian juga masih menjalani proses rehabilitasi penyembuhan,” terangnya kepada JTV, Selasa (28/03/2023).
Selama ini proses rehabilitas yang dilakukan selain medis juga membangun pola interaksi dan komunikasi. Mereka diajak untuk kembali mengingat masa saat sehat. “Dengan pendekatan ini mereka mulai mengingat kehidupan dan sebagian sudah banyak yang sembuh,” ungkapnya.
Sekedar diketahui, pondok pesantren sunan kalijaga ini berada di tepi Sungai Brantas Kabupaten Jombang. Seluruh penghuninya merupakan orang berkebutuhan khusus yang memiliki riwayat dan latar belakang gangguan mental, termasuk depresi karena berbagai hal dan persoalan. (ful/rok)
Sebanyak 47 santri yang ada di ponpes ini, mendapatkan tambahan terapi berupa belajar membaca al qur’an hingga belajar tertib menjalankan sholat selama bulan ramadhan. Santri dengan aneka latar belakang ini tampak antusias mengikuti kegiatan yang diawasi langsung pengasuhnya.
Pengasuh Ponpes Sunan Kalijaga, M. Imam Nurul Zudha mengatakan, karena berkebutuhan khusus mereka diberi kelonggaran untuk menjalankan kegiatan selama ramadhan. Pihak pesantren menyiapkan sejumlah kegiatan keamanan mulai dari puasa bagi yang sudah sembuh hingga mengaji juz ama.
“Sebagian juga masih menjalani proses rehabilitasi penyembuhan,” terangnya kepada JTV, Selasa (28/03/2023).
Selama ini proses rehabilitas yang dilakukan selain medis juga membangun pola interaksi dan komunikasi. Mereka diajak untuk kembali mengingat masa saat sehat. “Dengan pendekatan ini mereka mulai mengingat kehidupan dan sebagian sudah banyak yang sembuh,” ungkapnya.
Sekedar diketahui, pondok pesantren sunan kalijaga ini berada di tepi Sungai Brantas Kabupaten Jombang. Seluruh penghuninya merupakan orang berkebutuhan khusus yang memiliki riwayat dan latar belakang gangguan mental, termasuk depresi karena berbagai hal dan persoalan. (ful/rok)