NGAWI - Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Ngawi menggelar rapat koordinasi forum bursa kerja khusus (BKK) dan bimbingan teknis aplikasi BKK, di Gedung Pertemuan Dinas setempat, Senin (20/03/2023). Aplikasi BKK ini nanti akan mempermudah para lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) dalam mencari informasi lowongan kerja sesuai dengan jurusan.
Dalam kegiatan tersebut juga menghadirkan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur di Madiun, serta 41 BKK se Kabupaten Ngawi.
Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko menjelaskan, kegiatan rakor dan bimtek BKK ini untuk membangunkan semangat sekolah SMK yang siap masuk di dunia kerja atau industri. Hal ini bisa di optimalkan melalui bursa kerja khusus (BKK).
“BKK sendiri menjadi lembaga fasilitasi dan informasi berbagai peluang maupun kesempatan mengenai kebutuhan tenaga kerja, baik informasi dari wilayah Ngawi maupun luar,” terangnya kepada JTV.
Wabup Ngawi menambahkan, dalam aplikasi BKK selain informasi lowongan pekerjaan juga akan terdapat data ketersediaan jumlah tenaga kerja lulusan SMK sesuai dengan jurusan. Sehingga akan lebih mudah perusahaan dan industri mencari tenaga kerja begitu juga sebaliknya.
“Hal ini seiring dengan sebagai salah satu upaya dalam mengurangi angka pengangguran terbuka di Ngawi,” tegasnya.
Hal yang sama disampaikan Kepala DPPTK Ngawi, Kusumawati Nilam Sulandrianingrum, yang mengaku aplikasi BKK merupakan hal yang baru di Ngawi. Harapannya akan mempermudah pencari kerja maupun infirmasi tentang lowongan pekerjaan, terutama bagi lulusan SMK.
“Saya berharap keberadaan forum BKK dapat memberikan informasi dengan cepat tepat dan akurat,” katanya.
Diketahi adapun manfaat adanya BKK yakni memberikan layanan informasi pasar kerja pada lulusan dan pencari kerja, membina dan mengembangkan hubungan kerjasama dengan lembaga pemerintah atau swasta dalam infirmasi pasar kerja. Harapannya dengan semakin mudah informasi lowongan kerja akan mempermudah mendapat akses penyerapan tenaga kerja dan mengyrangi angka pengangguran terbuka. (ito/rok)
Dalam kegiatan tersebut juga menghadirkan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur di Madiun, serta 41 BKK se Kabupaten Ngawi.
Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko menjelaskan, kegiatan rakor dan bimtek BKK ini untuk membangunkan semangat sekolah SMK yang siap masuk di dunia kerja atau industri. Hal ini bisa di optimalkan melalui bursa kerja khusus (BKK).
“BKK sendiri menjadi lembaga fasilitasi dan informasi berbagai peluang maupun kesempatan mengenai kebutuhan tenaga kerja, baik informasi dari wilayah Ngawi maupun luar,” terangnya kepada JTV.
Wabup Ngawi menambahkan, dalam aplikasi BKK selain informasi lowongan pekerjaan juga akan terdapat data ketersediaan jumlah tenaga kerja lulusan SMK sesuai dengan jurusan. Sehingga akan lebih mudah perusahaan dan industri mencari tenaga kerja begitu juga sebaliknya.
“Hal ini seiring dengan sebagai salah satu upaya dalam mengurangi angka pengangguran terbuka di Ngawi,” tegasnya.
Hal yang sama disampaikan Kepala DPPTK Ngawi, Kusumawati Nilam Sulandrianingrum, yang mengaku aplikasi BKK merupakan hal yang baru di Ngawi. Harapannya akan mempermudah pencari kerja maupun infirmasi tentang lowongan pekerjaan, terutama bagi lulusan SMK.
“Saya berharap keberadaan forum BKK dapat memberikan informasi dengan cepat tepat dan akurat,” katanya.
Diketahi adapun manfaat adanya BKK yakni memberikan layanan informasi pasar kerja pada lulusan dan pencari kerja, membina dan mengembangkan hubungan kerjasama dengan lembaga pemerintah atau swasta dalam infirmasi pasar kerja. Harapannya dengan semakin mudah informasi lowongan kerja akan mempermudah mendapat akses penyerapan tenaga kerja dan mengyrangi angka pengangguran terbuka. (ito/rok)