BOJONEGORO - Puluhan remaja terlibat perang sarung layaknya aksi tawuran di Jalan Raya Bojonegoro - Cepu Blora, tepatnya di barat pertigaan traffic light, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro.
Perang sarung yang mirip dengan tawuran antar kelompok remaja ini viral di media sosial. Dalam video yang viral, tawuran dilakukan dengan menggunakan sarung yang ditali. Kedua kelompok remaja tersebut selanjutnya saling serang hingga beberapa remaja terlihat kesakitan saat terkena pukulan.
Aryo, warga setempat mengatakan, kejadian tersebut berlangsung pada hari minggu (26/03/2023) kemarin sekitar pukul 02.00 dini hari atau menjelang waktu makan sahur. Warga mengaku resah dengan kejadian ini, sebab para remaja tersebut juga menyalakan petugas sehingga menimbulkan kebisingan.
“Selain itu, aksi perang sarung ini juga mengganggu arus lalu lintas di jalan setempat. Tentu ini sangat meresahkan warga,” tegasnya kepada JTV, Selasa (28/03/2023).
Belum diketahui apakah aksi tersebut menimbulkan korban luka atau tidak. Namun, menurut warga aksi perang sarung tersebut sudah berlangsung dua kali selama bulan ramadan tahun ini.
“Sebelumnya sudah pernah. Selama puasa ini sudah 2 kali. Nggak tahu ada yang luka atau tidak,” imbuh Aryo.
Sementara itu, Kapolsek Kalitidu, Iptu Usodo, saat dihubungi via telpon membenarkan kejadian tersebut. Namun ia membantah jika aksi itu dikatakan tawuran, melainkan hanya perang sarung biasa. Meski demikian, pihaknya mengaku akan melakukan patroli, untuk mencegah aksi kembali terulang. (lim/rok)
Perang sarung yang mirip dengan tawuran antar kelompok remaja ini viral di media sosial. Dalam video yang viral, tawuran dilakukan dengan menggunakan sarung yang ditali. Kedua kelompok remaja tersebut selanjutnya saling serang hingga beberapa remaja terlihat kesakitan saat terkena pukulan.
Aryo, warga setempat mengatakan, kejadian tersebut berlangsung pada hari minggu (26/03/2023) kemarin sekitar pukul 02.00 dini hari atau menjelang waktu makan sahur. Warga mengaku resah dengan kejadian ini, sebab para remaja tersebut juga menyalakan petugas sehingga menimbulkan kebisingan.
“Selain itu, aksi perang sarung ini juga mengganggu arus lalu lintas di jalan setempat. Tentu ini sangat meresahkan warga,” tegasnya kepada JTV, Selasa (28/03/2023).
Belum diketahui apakah aksi tersebut menimbulkan korban luka atau tidak. Namun, menurut warga aksi perang sarung tersebut sudah berlangsung dua kali selama bulan ramadan tahun ini.
“Sebelumnya sudah pernah. Selama puasa ini sudah 2 kali. Nggak tahu ada yang luka atau tidak,” imbuh Aryo.
Sementara itu, Kapolsek Kalitidu, Iptu Usodo, saat dihubungi via telpon membenarkan kejadian tersebut. Namun ia membantah jika aksi itu dikatakan tawuran, melainkan hanya perang sarung biasa. Meski demikian, pihaknya mengaku akan melakukan patroli, untuk mencegah aksi kembali terulang. (lim/rok)
