TUBAN - Belum tuntas dengan wabah PMK yang kembali merebak dalam dua pekan terakhir, para peternak sapi di Kabupaten Tuban kini ditambah pusing dengan permasalah baru. Salah satunya dirasakan oleh para peternak sapi di Dusun Luwuk, Desa Kedungrejo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban.
Sejak sepekan terakhir, puluhan sapi milik warga di dusun setempat, diserang penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau biasa disebut dengan gudik sapi. Sapi-sapi yang terkena penyakit menular ini, tubuhnya dipenuhi benjolan berisi nanah.
Selain merasakan sakit, ternak yang terkena gudik sapi ini kondisinya menjadi lemas dan hilang nafsu makan. Agar sapi mereka tetap bisa bertahan, para peternak memberikan ramuan tradisional yang diracik dari bahan dasar kunyit, madu dan air kelapa muda. Ramuan tradisional ini diminumkan kepada sapi 2 kali sehari, agar penyakit gudik di tubuh sapi bisa sembuh.
Ari, salah satu warga yang sapinya terkena penyakit LSD ini mengatakan, para peternak sudah mencoba memanggil dokter hewan untuk menangani penyakit pada sapi mereka. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil, sehingga para peternak sapi memberikan ramuan tradisional kepada sapi mereka.
“Sakitnya sudah satu minggu. Selain dipanggilkan dokter hewan, untuk memperkuat imunitas sapi juga saya kasih obat racikan hebal itu dari madu, temu ireng, kunyit, dan kelapa muda,” ungkapnya kepada JTV, senin (13/03/2023).
Ari menambahkan, awalnya ternak yang terkena gudik sapi ini suhu tubuhnya tinggi dan mengalami pembengkakan di kaki. Selanjutnya, muncul benjolan berisi nanah di sekujur tubuh, serta keluar air dari mulut dan mata sapi.
“Gejala awalnya suhu tubuh sapi panas dan mengelami pembengkakan di kaki serta kulitnya timbul bentol-bentol. Kemudian keluar air dari mulut dan mata. Kalau dari dokter hewan ini penyakit LSD,” jelasnya.
Diduga, penyakit ini menyebar dari daerah rembang, Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Tuban. Atas kondisi ini, para peternak sapi berharap pihak terkait segera turun tangan membantu mereka, agar sapi-sapi yang terkena gudik ini bisa segera pulih. (dzi/rok)
Sejak sepekan terakhir, puluhan sapi milik warga di dusun setempat, diserang penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau biasa disebut dengan gudik sapi. Sapi-sapi yang terkena penyakit menular ini, tubuhnya dipenuhi benjolan berisi nanah.
Selain merasakan sakit, ternak yang terkena gudik sapi ini kondisinya menjadi lemas dan hilang nafsu makan. Agar sapi mereka tetap bisa bertahan, para peternak memberikan ramuan tradisional yang diracik dari bahan dasar kunyit, madu dan air kelapa muda. Ramuan tradisional ini diminumkan kepada sapi 2 kali sehari, agar penyakit gudik di tubuh sapi bisa sembuh.
Ari, salah satu warga yang sapinya terkena penyakit LSD ini mengatakan, para peternak sudah mencoba memanggil dokter hewan untuk menangani penyakit pada sapi mereka. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil, sehingga para peternak sapi memberikan ramuan tradisional kepada sapi mereka.
“Sakitnya sudah satu minggu. Selain dipanggilkan dokter hewan, untuk memperkuat imunitas sapi juga saya kasih obat racikan hebal itu dari madu, temu ireng, kunyit, dan kelapa muda,” ungkapnya kepada JTV, senin (13/03/2023).
Ari menambahkan, awalnya ternak yang terkena gudik sapi ini suhu tubuhnya tinggi dan mengalami pembengkakan di kaki. Selanjutnya, muncul benjolan berisi nanah di sekujur tubuh, serta keluar air dari mulut dan mata sapi.
“Gejala awalnya suhu tubuh sapi panas dan mengelami pembengkakan di kaki serta kulitnya timbul bentol-bentol. Kemudian keluar air dari mulut dan mata. Kalau dari dokter hewan ini penyakit LSD,” jelasnya.
Diduga, penyakit ini menyebar dari daerah rembang, Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Tuban. Atas kondisi ini, para peternak sapi berharap pihak terkait segera turun tangan membantu mereka, agar sapi-sapi yang terkena gudik ini bisa segera pulih. (dzi/rok)