TUBAN - Di rumahnya yang ada di Kelurahan Perbon, Kecamatan Tuban Kota, Kabupaten Tuban, Istiadah memproduksi berbagai olahan ikan cakalang. Berawal dari keinginannya mengangkat potensi Kabupaten Tuban, kini usaha rumahan suwir ikan cakalang bumbu rempah milik perempuan 39 tahun ini, dikenal oleh masyarakat luas.
Istiadah mengaku selain rasanya yang enak, jenis ikan cakalang dipilih menjadi olahan karena stoknya melimpah dan tidak kenal musim. Sehingga tidak khawatir jika sewaktu-waktu stok ikan kosong.
“Bahan baku ikan cakalang mudah didapatkan khususnya di Tuban. Selain itu ikan cakalang tidak mengenal musim, jadi tidak sepeti cumi atau teri yang musiman,” ungkapnya kepada JTV, Kamis (09/03/2023).
Proses memasaknya, ikan dikukus terlebih dahulu, baru kemudian daging ikan dipisahkan dari duri dan kepalanya. Setelah itu, daging ikan disuwir kecil-kecil lalu digoreng setengah matang. Untuk memberikan rasa gurih dan lezat, daging ikan dimasukan kedalam 10 jenis bumbu rempah tradisional yang sudah dimasak sebelumnya.
Selanjutnya, ikan cakalang siap dimasukan ke dalam box yang diberi sinar UV selama 3 menit untuk membunuh bakteri. Terakhir, olahan ikan cakalang dimasukan kedalam kemasan.
“Kelebihanya dibandingkan produk lain, produk saya ini menggunakan 10 jenis bumbu rempah tradisional nusantara,” tegas perempuan 39 tahun tersebut.
Aneka olahan ikan cakalang yang ditekuni Istiadah sejak tahun 2014 ini memiliki banyak varian rasa. Mulai dari abon ikan cakalang, suwir ikan cakalang dan bumbu rempah yaitu oseng ikan cakalang dalam kemasan. Kemudian ada juga abon ikan cakalang yang memiliki dua varian rasa, yaitu pedas dan gurih.
Per pcs olahan ikan cakalang dengan merk gesku ini dijual dengan harga 35 ribu rupiah. Sementara untuk olahan abon ikan cakalang dijual dengan harga 25 ribu rupiah per pcsnya. “Untuk harga yang kemasan box isi 4 itu harga 100 ribu. Kemudian untuk yang premium saya jual 35 ribu per pcs nya, tapi kalo beli banyak dapat potongan,” cetusnya.
Penjualan dilakukan melalui marketplace dan media sosial. Tak hanya laku di Pulau Jawa, produk ini juga laris manis hingga luar pulau seperti Makassar dan Pekanbaru. Dalam sebulan, omzet yang didapatkan hingga 2.000 pcs atau 60 juta rupiah. (dzi/rok)
Istiadah mengaku selain rasanya yang enak, jenis ikan cakalang dipilih menjadi olahan karena stoknya melimpah dan tidak kenal musim. Sehingga tidak khawatir jika sewaktu-waktu stok ikan kosong.
“Bahan baku ikan cakalang mudah didapatkan khususnya di Tuban. Selain itu ikan cakalang tidak mengenal musim, jadi tidak sepeti cumi atau teri yang musiman,” ungkapnya kepada JTV, Kamis (09/03/2023).
Proses memasaknya, ikan dikukus terlebih dahulu, baru kemudian daging ikan dipisahkan dari duri dan kepalanya. Setelah itu, daging ikan disuwir kecil-kecil lalu digoreng setengah matang. Untuk memberikan rasa gurih dan lezat, daging ikan dimasukan kedalam 10 jenis bumbu rempah tradisional yang sudah dimasak sebelumnya.
Selanjutnya, ikan cakalang siap dimasukan ke dalam box yang diberi sinar UV selama 3 menit untuk membunuh bakteri. Terakhir, olahan ikan cakalang dimasukan kedalam kemasan.
“Kelebihanya dibandingkan produk lain, produk saya ini menggunakan 10 jenis bumbu rempah tradisional nusantara,” tegas perempuan 39 tahun tersebut.
Aneka olahan ikan cakalang yang ditekuni Istiadah sejak tahun 2014 ini memiliki banyak varian rasa. Mulai dari abon ikan cakalang, suwir ikan cakalang dan bumbu rempah yaitu oseng ikan cakalang dalam kemasan. Kemudian ada juga abon ikan cakalang yang memiliki dua varian rasa, yaitu pedas dan gurih.
Per pcs olahan ikan cakalang dengan merk gesku ini dijual dengan harga 35 ribu rupiah. Sementara untuk olahan abon ikan cakalang dijual dengan harga 25 ribu rupiah per pcsnya. “Untuk harga yang kemasan box isi 4 itu harga 100 ribu. Kemudian untuk yang premium saya jual 35 ribu per pcs nya, tapi kalo beli banyak dapat potongan,” cetusnya.
Penjualan dilakukan melalui marketplace dan media sosial. Tak hanya laku di Pulau Jawa, produk ini juga laris manis hingga luar pulau seperti Makassar dan Pekanbaru. Dalam sebulan, omzet yang didapatkan hingga 2.000 pcs atau 60 juta rupiah. (dzi/rok)