LAMONGAN - Kelangkaan minyak goreng bersubsidi merk MinyaKita masih terus terjadi di Kabupaten Lamongan. Kondisi tersebut salah satunya seperti terpantau di Pasar Tradisional Sidoharjo, Kabupaten Lamongan, pada sabtu (25/03/2023) pagi.
Menurut para pedagang, kelangkaan minyak goreng bersubsidi tersebut sudah terjadi sejak satu bulan terakhir. Kalau pun ada, stoknya tidak akan banyak dengan harga jual 14 ribu rupiah per liternya.
Langkanya minyak goreng subsidi tersebut dikeluhkan oleh para pembeli. Untuk menyiasati agar pengeluaran mereka tidak membengkak, para pembeli terpaksa membeli minyak goreng curah yang dipatok antara 15 hingga 16 ribu rupiah per kilogramnya.
“Sudah sebelum puasa atau 1 bulanan mas sulit barangnya. Kalau ada ya jumlahnya sedikit. Warga ngeluh, sekarang beli minyak curah,” terangnya Supriadi, salah satu pedagang minyak goreng kepada JTV.
Kelangkaan MinyaKita dibenarkan oleh Kepala UPT Pasar Sidoharjo Lamongan, Riyanto. Menurutnya, kelangkaan ini terjadi sudah sejak 1 bulan terakhir. Para pedagang minyak goreng tetap mendapat stok, namun jumlahnya terbatas.
“Dalam waktu dekat kita akan menggelar operasi pasar untuk menstabilkan harga pokok yang mengalami kenaikan sejak awal ramadhan,” tegasnya. (fli/rok)
Menurut para pedagang, kelangkaan minyak goreng bersubsidi tersebut sudah terjadi sejak satu bulan terakhir. Kalau pun ada, stoknya tidak akan banyak dengan harga jual 14 ribu rupiah per liternya.
Langkanya minyak goreng subsidi tersebut dikeluhkan oleh para pembeli. Untuk menyiasati agar pengeluaran mereka tidak membengkak, para pembeli terpaksa membeli minyak goreng curah yang dipatok antara 15 hingga 16 ribu rupiah per kilogramnya.
“Sudah sebelum puasa atau 1 bulanan mas sulit barangnya. Kalau ada ya jumlahnya sedikit. Warga ngeluh, sekarang beli minyak curah,” terangnya Supriadi, salah satu pedagang minyak goreng kepada JTV.
Kelangkaan MinyaKita dibenarkan oleh Kepala UPT Pasar Sidoharjo Lamongan, Riyanto. Menurutnya, kelangkaan ini terjadi sudah sejak 1 bulan terakhir. Para pedagang minyak goreng tetap mendapat stok, namun jumlahnya terbatas.
“Dalam waktu dekat kita akan menggelar operasi pasar untuk menstabilkan harga pokok yang mengalami kenaikan sejak awal ramadhan,” tegasnya. (fli/rok)
