TUBAN - Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Tuban mendatangi rumah Uji Handayani, di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Tuban Kota, pada senin (27/03/2023) siang. Kedatang petugas setelah mendapati laporan adanya biawak berukuran 1 meter yang meneror warga setempat.
Proses evakuasi berlangsung dramatis, lantaran biawak bersembunyi diantara celah sempit tembok rumah warga. Petugas membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit untuk menangkap reptil tersebut. Bahkan, petugas harus memanjat tembok dan masuk diantaranya celah tembok pembatas rumah yang dijadikan tempat bersembunyi biawak tersebut.
Menurut Petugas Damkar Tuban, Waris Eko Priyanto, penangkapan biawak ini berkat laporan warga yang resah. Banyaknya anak-anak di pemukiman padat penduduk setempat, membuat warga melapor kepada damkar agar mengevakuasi biawak tersebut.
“Biawak itu diketahui jatuh dari atap rumah dan masuk ke halaman rumah. Karena disitu banyak anak kecil, pemilik rumah takut dan meminta kita mengevakuasinya,” terangnya kepada JTV.
Waris menambahkan, meski gigitan biawak mengandung racun, namun tidak berakibat fatal pada manusia. Meski demikian, cakarnya yang panjang, gigi yang tajam, dan tubuh yang kuat membuat mereka lebih berbahaya daripada jenis kadal lainnya.
“Biawak gigitanya mengandung racun, tapi tidak fatal bagi manusia. Yang bahaya itu gigi dan cakarnya tajam,” imbuhnya.
Atas kejadian ini, petugas mengimbau kepada masyarakat diganggu oleh hewan berbahaya untuk segera melapor, sehingga petugas damkar bisa segera melakukan evakuasi. (dzi/rok)
Proses evakuasi berlangsung dramatis, lantaran biawak bersembunyi diantara celah sempit tembok rumah warga. Petugas membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit untuk menangkap reptil tersebut. Bahkan, petugas harus memanjat tembok dan masuk diantaranya celah tembok pembatas rumah yang dijadikan tempat bersembunyi biawak tersebut.
Menurut Petugas Damkar Tuban, Waris Eko Priyanto, penangkapan biawak ini berkat laporan warga yang resah. Banyaknya anak-anak di pemukiman padat penduduk setempat, membuat warga melapor kepada damkar agar mengevakuasi biawak tersebut.
“Biawak itu diketahui jatuh dari atap rumah dan masuk ke halaman rumah. Karena disitu banyak anak kecil, pemilik rumah takut dan meminta kita mengevakuasinya,” terangnya kepada JTV.
Waris menambahkan, meski gigitan biawak mengandung racun, namun tidak berakibat fatal pada manusia. Meski demikian, cakarnya yang panjang, gigi yang tajam, dan tubuh yang kuat membuat mereka lebih berbahaya daripada jenis kadal lainnya.
“Biawak gigitanya mengandung racun, tapi tidak fatal bagi manusia. Yang bahaya itu gigi dan cakarnya tajam,” imbuhnya.
Atas kejadian ini, petugas mengimbau kepada masyarakat diganggu oleh hewan berbahaya untuk segera melapor, sehingga petugas damkar bisa segera melakukan evakuasi. (dzi/rok)
