BOJONEGORO - Tradisi kupatan menjelang datangnya bulan suci ramadhan, menjadi berkah tersendiri bagi penjual selongsong ketupat di Kabupaten Bojonegoro. Hal tersebut salah satunya dirasakan para pedagang di Pasar Tradisional Bojonegoro Kota, Kabupaten Bojonegoro pada senin (06/03/2023) pagi.
Kupatan biasa digelar umat muslim pada malam nisfu sya'ban, membuat dagangan mereka laris manis. Sejak membuka dagangan, para penjual selongsong ketupat ini langsung disibukkan melayani para pembeli yang datang.
Munazilah salah satu pembeli mengaku, lebih memilih membeli selongsong ketupat yang sudah jadi daripada membeli janur. Pasalnya, hal tersebut lebih praktis dan ia tidak perlu repot-repot merangkai janur menjadi selongsong ketupat.
“Kalau belinya janur itu susah. Ini kan lebih simpel, kita tinggal pakai saja. Ini untuk kupatan malam nisfu sya’ban,” jelasnya kepada JTV.
Sementara itu, salah satu penjual selongsong ketupat, M. Said mengaku, mampu menjual 10 ribu selongsong ketupat dalam sehari. Bahkan untuk berjaga-jaga, ia sengaja membawa sebanyak 20 ribu selongsong ketupat.
“Ini bawa 20 ribu selongsong ketupat, baru laku 10 ribuan selongsong. Mungkin nanti juga habis mas, ini kan masih jam segini jadi belum semuanya beli,” terang M. Said.
Setiap satu ikat selongsong ketupat berisikan 10 biji, dijual dengan harga 5 ribu hingga 6 ribu rupiah, tergantung ukurannya. Sementara penjualan selongsong ketupat ini hanya berlangsung selama sepekan.
“Sudah seminggu jualan. Alhamdulillah laris manis. Harganya 5 ribu dan 6 ribu per ikat isi 10 biji,” tutupnya. (edo/rok)
Kupatan biasa digelar umat muslim pada malam nisfu sya'ban, membuat dagangan mereka laris manis. Sejak membuka dagangan, para penjual selongsong ketupat ini langsung disibukkan melayani para pembeli yang datang.
Munazilah salah satu pembeli mengaku, lebih memilih membeli selongsong ketupat yang sudah jadi daripada membeli janur. Pasalnya, hal tersebut lebih praktis dan ia tidak perlu repot-repot merangkai janur menjadi selongsong ketupat.
“Kalau belinya janur itu susah. Ini kan lebih simpel, kita tinggal pakai saja. Ini untuk kupatan malam nisfu sya’ban,” jelasnya kepada JTV.
Sementara itu, salah satu penjual selongsong ketupat, M. Said mengaku, mampu menjual 10 ribu selongsong ketupat dalam sehari. Bahkan untuk berjaga-jaga, ia sengaja membawa sebanyak 20 ribu selongsong ketupat.
“Ini bawa 20 ribu selongsong ketupat, baru laku 10 ribuan selongsong. Mungkin nanti juga habis mas, ini kan masih jam segini jadi belum semuanya beli,” terang M. Said.
Setiap satu ikat selongsong ketupat berisikan 10 biji, dijual dengan harga 5 ribu hingga 6 ribu rupiah, tergantung ukurannya. Sementara penjualan selongsong ketupat ini hanya berlangsung selama sepekan.
“Sudah seminggu jualan. Alhamdulillah laris manis. Harganya 5 ribu dan 6 ribu per ikat isi 10 biji,” tutupnya. (edo/rok)