JOMBANG - Ratusan warga berebut gunungan apem di Alun-Alun Kabupaten Jombang, pada selasa (21/03/2023) sore. Mereka ingin mendapatkan berkah gunungan yang menjadi simbol jajanan menyambut bulan suci ramadhan.
Tak hanya orang dewasa, sejumlah anak-anak juga tampak ikut berebut jajanan olahan berbahan tepung tersebut. Sebelumnya, gunungan apem setinggi empat meter ini diarak dari Kantor Pemda yang ada di Jalan KH Wahid Hasyim menuju Alun-Alun Jombang. Sambil diiringi musik patrol, gunungan yang dinaikkan mobil ini diarak keliling jalan kota.
Maf’ulah salah satu warga mengaku senang bisa mengikuti kegiatan megengan yang diseleranggakan Pemkab Jombang. Meskipun harus berebut, dirinya puas bisa membawa pulang aneka apem.
“Senang mas, ini dapat apem nanti untuk dimakan dengan keluarga di rumah. Meski desak-desakan tapi tetap senang, ramai-ramai, seru,” jelasnya kepada JTV di lokasi acara.
Sementara itu, Bupati Jombang Mundjidah Wahab yang membuka kegiatan ini menyebut megengan apem ini sudah menjadi tradisi Kota Santri. Setelah sempat terhalang karena pandemi kini bisa kembali digelar.
“Meskipun jumlahnya menurun dibandingkan tahun lalu, saya berharap kedepan kegiatan megengan apem ini bisa dipertahankan dan diperbanyak,” tegasnya.
Megengan gunungan apem ini digelar sebagai bentuk suka cita menyambut bulan suci ramadhan. Pada kamis (23/03/2023) besok, warga akan mulai menunaikan ibadah suci selama sebulan penuh. (ful/rok)
Tak hanya orang dewasa, sejumlah anak-anak juga tampak ikut berebut jajanan olahan berbahan tepung tersebut. Sebelumnya, gunungan apem setinggi empat meter ini diarak dari Kantor Pemda yang ada di Jalan KH Wahid Hasyim menuju Alun-Alun Jombang. Sambil diiringi musik patrol, gunungan yang dinaikkan mobil ini diarak keliling jalan kota.
Maf’ulah salah satu warga mengaku senang bisa mengikuti kegiatan megengan yang diseleranggakan Pemkab Jombang. Meskipun harus berebut, dirinya puas bisa membawa pulang aneka apem.
“Senang mas, ini dapat apem nanti untuk dimakan dengan keluarga di rumah. Meski desak-desakan tapi tetap senang, ramai-ramai, seru,” jelasnya kepada JTV di lokasi acara.
Sementara itu, Bupati Jombang Mundjidah Wahab yang membuka kegiatan ini menyebut megengan apem ini sudah menjadi tradisi Kota Santri. Setelah sempat terhalang karena pandemi kini bisa kembali digelar.
“Meskipun jumlahnya menurun dibandingkan tahun lalu, saya berharap kedepan kegiatan megengan apem ini bisa dipertahankan dan diperbanyak,” tegasnya.
Megengan gunungan apem ini digelar sebagai bentuk suka cita menyambut bulan suci ramadhan. Pada kamis (23/03/2023) besok, warga akan mulai menunaikan ibadah suci selama sebulan penuh. (ful/rok)