BOJONEGORO - Sebanyak empat bangunan yang ada di bantaran Sungai Bengawan Solo Kabupaten Bojonegoro terdampak abrasi. Masing-masing adalah rumah milik Karsono, Semi dan Nono Bawono, serta satu warung milik Ahmad Safi'i.
3 rumah dan 1 warung tersebut berada di Kelurahan Ledok Kulon, Kecamatan Bojonegoro Kota, Kabupaten Tuban. Jarak bangunan dengan sungai tinggal menyisakan puluhan centimeter. Kondisi ini membuat bangunan warga terancam longsor dan hanyut ke dalam sungai.
Warga terdampak abrasi, Ahmad Safi’i mengatakan, abrasi terjadi dua minggu terakhir. Sebelumnya keempat bangunan ini berjarak 5 meter dari bibir tebing sungai. Namun, setelah terjadi abrasi, jarak rumah dengan tebing sungai tinggal menyisakan puluhan centimeter hingga 1 meter saja.
“Kondisi debit air sungai bengawan solo yang tidak stabil, memperparah abrasi dan membuat kami yang tinggal di sekitar bibir sungai menjadi was-was,” jelasnya kepada JTV, Selasa (04/04/2023).
Ahmad Safi’i menambahjan, sebelumnya di sekitar lokasi yang longsor berdiri banyak rumah. Namun akibat abrasi yang terus meluas, akhirnya tinggal beberapa rumah yang masih bertahan di sekitar bibir sungai.
“Kami berharap, pihak terkait segera mencarikan solusi terkait abrasi ini,” harapnya.
Atas kejadian ini, pihak kelurahan setempat sudah mengirimkan laporan pada PPK OP SDA IV BBWS Bengawan Solo. Sementara pihak BPBD Bojonegoro, saat ini sudah melakukan assement dilokasi untuk mencatat longsor tebing atau bibir sungai bengawan solo. (edo/rok)