JOMBANG - Pondok Pesantren At -Tahdzib yang ada di Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, membuat kajian puluhan kitab kuning secara maraton selama bulan ramahan. Pesantren menargetkan, bisa menyelesaikan 73 kitab kuning kepada santri.
Pantauan JTV di lokasi, Sejumlah santri dengan gaya khas santri salafi memberikan makna gandul setiap ucapan dari sang ustadz. Tanpa meja,mereka mencatat inti sari dari pelajaran kitab yang diajarkannya. Santri putra dan putri yang dibatasi papan ini tampak antusias mengikuti kegiatan ngaji ramadhan.
Pengasuh Ponpes At-Tahdzib KH Ahmad Masruh mengatakan, mempertahankan tradisi mengaji kitab kuning sudah menjadi kegiatan rutin pesantren. Terutama saat ramadhan kegiatan ditingkatkan dengan menambah kitab yang dikaji.
“Tahun ini pesantren menargetkan kajian kitab kuning sebanyak 73 buah kitab. Sebagian dikhatamkan di bulan ramadhan yang tebal akan dilanjutkan hingga bulan selanjutnya,” terangnya saat ditemui, Sabtu (01/04/2023).
Selain di masjid, ada puluhan majelis mengaji yang digelar dengan kitab berbeda. Mereka tersebar di sejumlah ruang kelas dan lokasi pesantren yang sudah disediakan. Bulan suci ramadhan ini diharapkan bisa menjadi moment santri untuk mendapatkan berkah lebih banyak sebelum pulang kampung untuk merayakan lebaran. (ful/rok)
Pantauan JTV di lokasi, Sejumlah santri dengan gaya khas santri salafi memberikan makna gandul setiap ucapan dari sang ustadz. Tanpa meja,mereka mencatat inti sari dari pelajaran kitab yang diajarkannya. Santri putra dan putri yang dibatasi papan ini tampak antusias mengikuti kegiatan ngaji ramadhan.
Pengasuh Ponpes At-Tahdzib KH Ahmad Masruh mengatakan, mempertahankan tradisi mengaji kitab kuning sudah menjadi kegiatan rutin pesantren. Terutama saat ramadhan kegiatan ditingkatkan dengan menambah kitab yang dikaji.
“Tahun ini pesantren menargetkan kajian kitab kuning sebanyak 73 buah kitab. Sebagian dikhatamkan di bulan ramadhan yang tebal akan dilanjutkan hingga bulan selanjutnya,” terangnya saat ditemui, Sabtu (01/04/2023).
Selain di masjid, ada puluhan majelis mengaji yang digelar dengan kitab berbeda. Mereka tersebar di sejumlah ruang kelas dan lokasi pesantren yang sudah disediakan. Bulan suci ramadhan ini diharapkan bisa menjadi moment santri untuk mendapatkan berkah lebih banyak sebelum pulang kampung untuk merayakan lebaran. (ful/rok)
