TUBAN - Datangnya bulan suci ramadhan, menjadi berkah tersendiri bagi perajin kaligrafi 3 dimensi di Desa Gaji, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban. Sejak awal bulan puasa, Imam Syafi'i pemilik usaha, dibantu 10 karyawannya terus disibukkan dengan menyelesaikan pesanan yang terus berdatangan.
Imam Syafi'i mengaku, khusus di bulan ramadhan dalam sehari ia mampu memproduksi 800 pigura dan 10 kaligrafi 3 dimensi. Sementara pada bulan biasa, ia hanya memproduksi 200 pigura dan 3 kaligrafi dalam per harinya.
“Mengalami peningkatan 3 hingga 4 kali lipat dibanding hari biasa. Saat ini sehari bisa produksi 800 pigora dan 10 kaligrafi. Untuk kaligrafinya saya buat sendiri langsung,” jelasnya kepada JTV, Sabtu (08/04/2023).
Harga kaligrafi yang dijual beragam, mulai harga Rp.75.000, Rp.150.000 hingga Rp.700.000 per bijinya tergantung ukuran dan tingkat kerumitan. Tak hanya kaligrafi, Imam Syafi'i juga memproduksi pigura dan meja belajar untuk anak-anak. Usaha seni kaligrafi 3 dimensi dirintis sejak 10 tahun silam.
“Usaha ini dulu coba-coba. Setelah lulus dari pesantren saya iseng belajar otodidak, 10 tahun lalu,” imbuh pria 40 tahun tersebut.
Berbekal kemampuan menulis huruf arab yang dipelajari di pesantren, Imam Syafi'i mulai belajar membuat kaligrafi 3 dimensi secara otodidak. Kini, usahanya terus berkembang dan produk yang dihasilkan dikirim ke berbagai daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Bahkan, banyaknya pesanan hiasan rumah selama bulan ramadhan ini, membuat omzet usaha kaligrafi ini menembus ratusan juta rupiah per bulannya. “Ini sekarang pemasaran di Jawa Timur dan Jawa Tengah saja. Dulu sempat di Sulawesi juga. Tahun akan saya kembangkan pasarkan secara online,” tegasnya.
Imam Syafi'i mengaku, khusus di bulan ramadhan dalam sehari ia mampu memproduksi 800 pigura dan 10 kaligrafi 3 dimensi. Sementara pada bulan biasa, ia hanya memproduksi 200 pigura dan 3 kaligrafi dalam per harinya.
“Mengalami peningkatan 3 hingga 4 kali lipat dibanding hari biasa. Saat ini sehari bisa produksi 800 pigora dan 10 kaligrafi. Untuk kaligrafinya saya buat sendiri langsung,” jelasnya kepada JTV, Sabtu (08/04/2023).
Harga kaligrafi yang dijual beragam, mulai harga Rp.75.000, Rp.150.000 hingga Rp.700.000 per bijinya tergantung ukuran dan tingkat kerumitan. Tak hanya kaligrafi, Imam Syafi'i juga memproduksi pigura dan meja belajar untuk anak-anak. Usaha seni kaligrafi 3 dimensi dirintis sejak 10 tahun silam.
“Usaha ini dulu coba-coba. Setelah lulus dari pesantren saya iseng belajar otodidak, 10 tahun lalu,” imbuh pria 40 tahun tersebut.
Berbekal kemampuan menulis huruf arab yang dipelajari di pesantren, Imam Syafi'i mulai belajar membuat kaligrafi 3 dimensi secara otodidak. Kini, usahanya terus berkembang dan produk yang dihasilkan dikirim ke berbagai daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Bahkan, banyaknya pesanan hiasan rumah selama bulan ramadhan ini, membuat omzet usaha kaligrafi ini menembus ratusan juta rupiah per bulannya. “Ini sekarang pemasaran di Jawa Timur dan Jawa Tengah saja. Dulu sempat di Sulawesi juga. Tahun akan saya kembangkan pasarkan secara online,” tegasnya.
Sementara itu, para konsumen mengaku membeli kaligrafi untuk menghias rumah mereka. Hiasan kaligrafi, akan membuat suasana ruang tamu saat lebaran menjadi lebih indah.
“Tadi pas lewat ada lihat kaligrafi bagus terus mampir. Kebetulan di rumah belum ada hiasannya, sehingga kaligrafi ini nanti akan menambah indah ruang tamu saat lebaran,” kata
Chusnul, salah satu pembeli.
Hiasan kaligrafi 3 dimensi, kini juga menjadi tren di pasaran. Warnanya yang lebih atraktif dan lebih hidup, menjadikan kaligrafi ini cocok dijadikan hiasan rumah. (dzi/rok)
“Tadi pas lewat ada lihat kaligrafi bagus terus mampir. Kebetulan di rumah belum ada hiasannya, sehingga kaligrafi ini nanti akan menambah indah ruang tamu saat lebaran,” kata
Chusnul, salah satu pembeli.
Hiasan kaligrafi 3 dimensi, kini juga menjadi tren di pasaran. Warnanya yang lebih atraktif dan lebih hidup, menjadikan kaligrafi ini cocok dijadikan hiasan rumah. (dzi/rok)
