TUBAN - Perayaan hari raya Idul Fitri selalu diikuti dengan kenaikan harga pangan. Kondisi tersebut salah satunya seperti terpantau di Pasar Baru Tuban di Jalan Gajah Mada, pada rabu (19/04/2023) pagi. Sejak lima hari terakhir, harga jenis daging ayam terus melambung.
Pantauan JTV di lokasi, kenaikan cukup signifikan berlaku pada daging ayam kampung yang mencapai Rp.10.000 per ekor. Sebelumnya harga daging ayam kampung berkisar Rp.65.000 per ekor, kini dijual dengan harga Rp.75.000 per ekor.
Sementara daging ayam potong yang sebelumnya dijual Rp.32.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp.35.000 per kilogram. Lalu daging ayam petelur atau broiler, naik dari harga normal Rp.35.000 per kilogram, menjadi Rp40.000 per kilogram.
Menurut salah satu pedagang daging ayam, Mariam. Kenaikan harga daging ayam menjelang lebaran seperti ini memang seolah sudah menjadi tradisi. Kenaikan ini terjadi sejak 5 hari terakhir.
“Biasa mas, kalau mau lebaran ya gini, pasti naik. Ini naik sudah 5 hari lalu. Paling tinggi ayam kampung, naik 10 ribu per ekornya,” jelas Mariam.
Meski mengalami kenaikan, namun penjualan pedagang justru melimpah. Pasalnya, warga banyak membeli daging ayam untuk keperluan hajatan jelang lebaran, jamuan pernikahan hingga untuk stok lebaran.
“Alhamdulillah meskipun mahal, penjualan justru naik karena warga butuh untuk berbagai acara sampai lebaran,” imbuhnya.
Sementara itu, para pembeli yang biasanya hanya membeli daging ayam seberat setengah kilogram, kini membeli hingga lebih dari 2 kilogram. Hal ini dilakukan untuk stok lebaran dan hajatan.
“Biasanya beli setengah kilo, ini beli dua kilo setengah untuk hajatan,” terang Lilik, salah satu pembeli.
Kenaikan harga komoditas daging ini diperkirakan masih akan terus berlangsung hingga usai perayaan lebaran nanti. (dzi/rok)
Pantauan JTV di lokasi, kenaikan cukup signifikan berlaku pada daging ayam kampung yang mencapai Rp.10.000 per ekor. Sebelumnya harga daging ayam kampung berkisar Rp.65.000 per ekor, kini dijual dengan harga Rp.75.000 per ekor.
Sementara daging ayam potong yang sebelumnya dijual Rp.32.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp.35.000 per kilogram. Lalu daging ayam petelur atau broiler, naik dari harga normal Rp.35.000 per kilogram, menjadi Rp40.000 per kilogram.
Menurut salah satu pedagang daging ayam, Mariam. Kenaikan harga daging ayam menjelang lebaran seperti ini memang seolah sudah menjadi tradisi. Kenaikan ini terjadi sejak 5 hari terakhir.
“Biasa mas, kalau mau lebaran ya gini, pasti naik. Ini naik sudah 5 hari lalu. Paling tinggi ayam kampung, naik 10 ribu per ekornya,” jelas Mariam.
Meski mengalami kenaikan, namun penjualan pedagang justru melimpah. Pasalnya, warga banyak membeli daging ayam untuk keperluan hajatan jelang lebaran, jamuan pernikahan hingga untuk stok lebaran.
“Alhamdulillah meskipun mahal, penjualan justru naik karena warga butuh untuk berbagai acara sampai lebaran,” imbuhnya.
Sementara itu, para pembeli yang biasanya hanya membeli daging ayam seberat setengah kilogram, kini membeli hingga lebih dari 2 kilogram. Hal ini dilakukan untuk stok lebaran dan hajatan.
“Biasanya beli setengah kilo, ini beli dua kilo setengah untuk hajatan,” terang Lilik, salah satu pembeli.
Kenaikan harga komoditas daging ini diperkirakan masih akan terus berlangsung hingga usai perayaan lebaran nanti. (dzi/rok)
