BOJONEGORO - Lebaran masih kurang 20 hari lagi. Namun, warga di Kabupaten Bojonegoro sudah mulai menyerbu toko dan stand penjual pakaian baru lebaran. Kondisi tersebut salah satunya seperti terpantau di Pasar Tradisional Bojonegoro Kota, pada minggu (02/04/2023) siang.
Sejak pagi, ratusan warga saling berdesakan untuk membeli baju lebaran. Menurut para pedagang setempat, ramainya pembeli sudah berlangsung sejak sepekan memasuki bulan ramadan.
Sementara warga mengaku melakukan belanja baju lebih awal, untuk mengindari kerumunan. Pasalnya, jika mendekati lebaran, kondisinya akan lebih ramai lagi.
“Belanja sekarang karena khawatir nanti kalau mendekati lebaran malah ramai mas. Ini juga mumpung pas lagi luang di rumah,” ungkap Susi, salah satu pembeli.
Susi menambahkan, ia lebih memilih belanja di pasar tradisional di tengah menjamurnya pasar modern lantaran pilihannya lebih banyak. Selain itu di pasar juga bisa tawar menawar harga.
“Kalau beli di pasar itu kan ada sensasi tawar-menawar harga itu mas. Selain itu, pihannya juga banyak,” imbuhnya.
Sementara itu, para pedagang mengaku semua jenis baju, baik anak-anak maupun dewasa ramai diserbu pembeli. Kondisi tersebut membuat omset mereka meningkat hingga 75 persen, dibanding hari akhir pekan biasa.
“Kalau penjualan memang sudah ramai sejak awal puasa. Kalau hari minggu ya seperti ini, ramai. Omzet meningkat 75 persen dibandingkan hari pekan biasanya,” unngkapnya kepada JTV.
Para pedagang memprediksi, ramainya pembeli diperkirakan berlangsung hingga H-1 lebaran mendatang. (lim/rok)
Sejak pagi, ratusan warga saling berdesakan untuk membeli baju lebaran. Menurut para pedagang setempat, ramainya pembeli sudah berlangsung sejak sepekan memasuki bulan ramadan.
Sementara warga mengaku melakukan belanja baju lebih awal, untuk mengindari kerumunan. Pasalnya, jika mendekati lebaran, kondisinya akan lebih ramai lagi.
“Belanja sekarang karena khawatir nanti kalau mendekati lebaran malah ramai mas. Ini juga mumpung pas lagi luang di rumah,” ungkap Susi, salah satu pembeli.
Susi menambahkan, ia lebih memilih belanja di pasar tradisional di tengah menjamurnya pasar modern lantaran pilihannya lebih banyak. Selain itu di pasar juga bisa tawar menawar harga.
“Kalau beli di pasar itu kan ada sensasi tawar-menawar harga itu mas. Selain itu, pihannya juga banyak,” imbuhnya.
Sementara itu, para pedagang mengaku semua jenis baju, baik anak-anak maupun dewasa ramai diserbu pembeli. Kondisi tersebut membuat omset mereka meningkat hingga 75 persen, dibanding hari akhir pekan biasa.
“Kalau penjualan memang sudah ramai sejak awal puasa. Kalau hari minggu ya seperti ini, ramai. Omzet meningkat 75 persen dibandingkan hari pekan biasanya,” unngkapnya kepada JTV.
Para pedagang memprediksi, ramainya pembeli diperkirakan berlangsung hingga H-1 lebaran mendatang. (lim/rok)
