LAMONGAN - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lamongan, menggelar aksi unjuk rasa di DPRD setempat, senin (10/04/2023) siang. Mereka menolak pengesahan UU cipta kerja yang dinilai tidak memberikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi dan merugikan para buruh.
Korlap Aksi, Rivaldi mengatakan, pengesahan UU cipta kerja syarat kepentingan oligarkidan bertentangan dengan konstitusi. Dalam aksi ini, para aktivis mahasiswa juga mengkritisi jika UU cipta kerja ini disahkan hanya untuk mendorong peningkatan ekonomi perorangan yang erat kaitannya dengan kepentingan global, bukan semata untuk kepentingan masyarakat.
“Padahal, mestinya UU cipta kerja dimaksudkan menarik investasi dengan harapan dapat memperbanyak lapangan pekerjaan,” terangnyakepada JTV.
Setelah sekitar setengah jam berorasi, mahasiswa ditemui oleh dua perwakilan anggota DPRD. Sempat terjadi ketegangan dan adu mulut antara perwakilan DPRD dengan para mahasiswa. Ini terjadi setelah mahasiswa enggan untuk menyampaikan aspirasi secara tertulis.
Melihat mahasiswa yang enggan menyampaikan apa yang menjadi tawarannya, perwakilan anggota dewan ini meninggalnya lokasi demo dan kembali ke ruang rapat.Puas menyampaikan aspiranya, mahasiswa akhirnya membubarkan diri dengan tertib. (fli/rok)
Korlap Aksi, Rivaldi mengatakan, pengesahan UU cipta kerja syarat kepentingan oligarkidan bertentangan dengan konstitusi. Dalam aksi ini, para aktivis mahasiswa juga mengkritisi jika UU cipta kerja ini disahkan hanya untuk mendorong peningkatan ekonomi perorangan yang erat kaitannya dengan kepentingan global, bukan semata untuk kepentingan masyarakat.
“Padahal, mestinya UU cipta kerja dimaksudkan menarik investasi dengan harapan dapat memperbanyak lapangan pekerjaan,” terangnyakepada JTV.
Setelah sekitar setengah jam berorasi, mahasiswa ditemui oleh dua perwakilan anggota DPRD. Sempat terjadi ketegangan dan adu mulut antara perwakilan DPRD dengan para mahasiswa. Ini terjadi setelah mahasiswa enggan untuk menyampaikan aspirasi secara tertulis.
Melihat mahasiswa yang enggan menyampaikan apa yang menjadi tawarannya, perwakilan anggota dewan ini meninggalnya lokasi demo dan kembali ke ruang rapat.Puas menyampaikan aspiranya, mahasiswa akhirnya membubarkan diri dengan tertib. (fli/rok)