KABAR APIK - Dalam rangka memperingati Hari Kartini ke 98, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana setempat pada kamis (27/04/2023) pagi menggelar lomba memasak makanan dan jajanan khas di Pasar Wisata, Kelurahan Banjarejo, Kabupaten Bojonegoro.
Sebanyak 298 orang peserta dari 28 kecamatan yang berpartisipasi dalam lomba ini, membawakan beberapa menu makanan utama dan jajanan yang beraneka macam, dari hasil inovasi mereka.
Mulai dari inovasi jajanan bubur gatut ngasem slaputeja, olahan dimsum dan puding dari bahan ubi, puding dari bahan alpukat, lemet singkong pelangi, markisa hutan, dan beberapa jajanan lainnya.
Selain itu, ada pula beberapa menu makanan utama. Mulai dari nasi uduk bunga telam, nasi gulung, sego gulung belut kare yang di kemas dalam bentuk sushi, serta menu makanan utama lainnya.
Pantauan di lokasi, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah, didampingi beberapa OPD serta juri lomba langsung meninjau dan mencicipi hidangan menu utama maupun jajanan khas satu persatu dari peserta. Menariknya, dari beberapa menu yang di sajikan para peserta, buah markisa hutan menjadi daya tarik tersendiri bagi Bupati Bojonegoro.
Bupati berencana, adanya buah markisa hutan nantinya dapat di budidayakan ataupun di kembangkan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bojonegoro. Sehingga nantinya, buah unik ini bisa menjadi ciri khas tersendiri bagi Kabupaten Bojonegoro.
Pasalnya, buah yang di berasal dari Kecamatan Ngasem tersebut sudah laku di pasaran. Bahkan sudah merambah ke digital marketing yakni media soasial, maupun market place online.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Bojonegoro, Heru Sugiharto dalam sambutanya menyampaikan, dilaksanakanya lomba memasak makanan dan jajanan khas kecamatan maupun desa dalam rangka untuk memperingati hari kartini ke 98.
“Dengan maksud, untuk menggali sekaligus memberikan wadah kreativitas masyarakat, untuk menumbuhkembangkan embrio potensi potensi lokas yang ada di Kabupaten Bojonegoro khususnya di bidang kuliner. Selain itu, untuk meningkatkan perekonomian sebagai nilai tambah masyarakat, dan memeperluas area pemasaran serta promosi produk yang mungkin tumbuh, di antara potensi masyarakat,” paparnya.
“Selain itu, untuk membuat makanan lebih menarik dan tentunya support ke depan, kuliner baik makanan dan jajanan di Kabupaten Bojonegoro, bisa lebih berkembang,” imbuh Heru.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah menyampaikan, diselenggarakanya lomba memasak makanan dan jajanan khas dalam rangka memepringati Hari Kartini ke 98 yang dilaksanakan di pasar wisata ini, agar pasar wisata banyak dikenal.
“Bahwasanya Kabupaten Bojonegoro tidak kalah seperti Jogja yang memiliki pasar pariwisata,” tegas Bupati Anna.
Selain itu, untuk mendukung kebijakan pemerintah dimana nantinya pasar pariwisata, kedepan akan disempurnakan kembali dengan berbagai fasilitas dan inovasi. Sehingga memaksimalkan fungsi keberadaan pasar tradisional, yang dikonsepkan menjadi pasar wisata dan bisa menjadi bagian dari icon pariwisata.
“Di momen memperingati kartini ini yang dirayakan dengan lomba memasak. Kami mengajak para perempuan utuk selalu berinovasi, terutama mengembangkan serta mengasah kemampuan diri,” lanjut Bupati Bojonegoro.
Sebanyak 298 orang peserta dari 28 kecamatan yang berpartisipasi dalam lomba ini, membawakan beberapa menu makanan utama dan jajanan yang beraneka macam, dari hasil inovasi mereka.
Mulai dari inovasi jajanan bubur gatut ngasem slaputeja, olahan dimsum dan puding dari bahan ubi, puding dari bahan alpukat, lemet singkong pelangi, markisa hutan, dan beberapa jajanan lainnya.
Selain itu, ada pula beberapa menu makanan utama. Mulai dari nasi uduk bunga telam, nasi gulung, sego gulung belut kare yang di kemas dalam bentuk sushi, serta menu makanan utama lainnya.
Pantauan di lokasi, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah, didampingi beberapa OPD serta juri lomba langsung meninjau dan mencicipi hidangan menu utama maupun jajanan khas satu persatu dari peserta. Menariknya, dari beberapa menu yang di sajikan para peserta, buah markisa hutan menjadi daya tarik tersendiri bagi Bupati Bojonegoro.
Bupati berencana, adanya buah markisa hutan nantinya dapat di budidayakan ataupun di kembangkan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bojonegoro. Sehingga nantinya, buah unik ini bisa menjadi ciri khas tersendiri bagi Kabupaten Bojonegoro.
Pasalnya, buah yang di berasal dari Kecamatan Ngasem tersebut sudah laku di pasaran. Bahkan sudah merambah ke digital marketing yakni media soasial, maupun market place online.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Bojonegoro, Heru Sugiharto dalam sambutanya menyampaikan, dilaksanakanya lomba memasak makanan dan jajanan khas kecamatan maupun desa dalam rangka untuk memperingati hari kartini ke 98.
“Dengan maksud, untuk menggali sekaligus memberikan wadah kreativitas masyarakat, untuk menumbuhkembangkan embrio potensi potensi lokas yang ada di Kabupaten Bojonegoro khususnya di bidang kuliner. Selain itu, untuk meningkatkan perekonomian sebagai nilai tambah masyarakat, dan memeperluas area pemasaran serta promosi produk yang mungkin tumbuh, di antara potensi masyarakat,” paparnya.
“Selain itu, untuk membuat makanan lebih menarik dan tentunya support ke depan, kuliner baik makanan dan jajanan di Kabupaten Bojonegoro, bisa lebih berkembang,” imbuh Heru.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah menyampaikan, diselenggarakanya lomba memasak makanan dan jajanan khas dalam rangka memepringati Hari Kartini ke 98 yang dilaksanakan di pasar wisata ini, agar pasar wisata banyak dikenal.
“Bahwasanya Kabupaten Bojonegoro tidak kalah seperti Jogja yang memiliki pasar pariwisata,” tegas Bupati Anna.
Selain itu, untuk mendukung kebijakan pemerintah dimana nantinya pasar pariwisata, kedepan akan disempurnakan kembali dengan berbagai fasilitas dan inovasi. Sehingga memaksimalkan fungsi keberadaan pasar tradisional, yang dikonsepkan menjadi pasar wisata dan bisa menjadi bagian dari icon pariwisata.
“Di momen memperingati kartini ini yang dirayakan dengan lomba memasak. Kami mengajak para perempuan utuk selalu berinovasi, terutama mengembangkan serta mengasah kemampuan diri,” lanjut Bupati Bojonegoro.
Pada lomba ini ada 2 kategori yang dilombakan, yakni kategori jajanan dan kategori makanan. Kategori jajanan, juara 3 diraih oleh Kecamatan Ngasem dengan jajanan bubur garut ngadem slaputeja. Sedangkan juara 2 diraih oleh Kecamatan Balen dengan jajanan dimsum dan puding ubi. Sementara juara 1 diraih oleh Kecamatan Temayang, dengan jajanan lemet singkong pelangi.
Sedangkan kategori makanan, juara 3 diraih oleh Kecamatan Temayang, dengan menu nasi uduk bunga telam. Juara 2 diraih oleh Kecamatan Kedewan, dengan menu utama nasi gulung. Dan juara 1 diraih oleh Kecamatan Balen dengan menu sego gulung belut kare, yang dikemas dalam bentuk sushi.
Penyerahan hadian berupa piala dan piagam penghargaan, diberikan secara langsung Oleh Kepala Dinas P3AKB Bojonegoro, Heru Sugiharto, kepada masing masing peserta yang menyandang predikat juara kategori makanan dan jajanan.
Sementara itu, Murtiyani peserta pemenang juara 1 lomba memasak makanan dan jajanan khas, dari Kecamatan Balen mengungkapkan, adanya lomba memasak makanan dan jajanan ini sangat disambut antusias olehnya. Dirinya, rela lembur hingga jam 1 malam untuk menyiapkan hidangan menu utama terbaik dan jajanan khas yang nantinya dapat disajikan pada lomba ini.
“Lomba memasak seperti ini kedepanya bisa diselenggarakan kembali. Lantaran sangat bermanfaat bagi masyarakat, selain sebagai wadah untuk mempromosikan kuliner, juga dapat mengasah kemampuan untuk selalu berinovasi di bidang kuliner,” harapnya.
Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah menyampaikan, agar dinas terkait seperti Kominfo kedepan bisa membranding ataupun mengangkat 10 besar icon kuliner maupun masakkan Bojonegoro. Agar kuliner maupun masakkan Bojonegoro semakin dikenal banyak orang dan dapat membangkitkan perekonomian masyarakat. (edo/rok)
Sedangkan kategori makanan, juara 3 diraih oleh Kecamatan Temayang, dengan menu nasi uduk bunga telam. Juara 2 diraih oleh Kecamatan Kedewan, dengan menu utama nasi gulung. Dan juara 1 diraih oleh Kecamatan Balen dengan menu sego gulung belut kare, yang dikemas dalam bentuk sushi.
Penyerahan hadian berupa piala dan piagam penghargaan, diberikan secara langsung Oleh Kepala Dinas P3AKB Bojonegoro, Heru Sugiharto, kepada masing masing peserta yang menyandang predikat juara kategori makanan dan jajanan.
Sementara itu, Murtiyani peserta pemenang juara 1 lomba memasak makanan dan jajanan khas, dari Kecamatan Balen mengungkapkan, adanya lomba memasak makanan dan jajanan ini sangat disambut antusias olehnya. Dirinya, rela lembur hingga jam 1 malam untuk menyiapkan hidangan menu utama terbaik dan jajanan khas yang nantinya dapat disajikan pada lomba ini.
“Lomba memasak seperti ini kedepanya bisa diselenggarakan kembali. Lantaran sangat bermanfaat bagi masyarakat, selain sebagai wadah untuk mempromosikan kuliner, juga dapat mengasah kemampuan untuk selalu berinovasi di bidang kuliner,” harapnya.
Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah menyampaikan, agar dinas terkait seperti Kominfo kedepan bisa membranding ataupun mengangkat 10 besar icon kuliner maupun masakkan Bojonegoro. Agar kuliner maupun masakkan Bojonegoro semakin dikenal banyak orang dan dapat membangkitkan perekonomian masyarakat. (edo/rok)