TUBAN - Sebuah mobil datsun hitam bernopol L 1091 ZC hanyut terbawa arus anak Sungai Kening di Dusun Banaran, Desa Sidotentrem, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban, pada minggu (02/03/2023) malam. Di mobil tersebut, terdapat penumpang kakak-beradik yang terjebak di dalamnya, sehingga membuat warga panik.
Kapolsek Bangilan, Iptu Rukandar mengungkapkan, peristiwa naas ini bermula saat kakak-adik bernama Alvi Narariya Hardian Sabastiar, 28 tahun, dan Alfrik Anfasah Hardian Maula, 22 tahun, warga Dusun Bendo, Desa Sidokumpul, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban, perjalanan pulang ke rumah menggunakan mobil. Saat itu, keduanya pulang usai mengantarkan takjil ke rumah saudaranya di dekat lokasi kejadian.
“Kejadiannya itu sekitar pukul 18.00, kendaraan mini bus datsun warna hitam yang di dalamnya ada korban 2 orang, kakak-adik. Kronologisnya itu kedua korban usai mengantarkan takjil ke keluarganya di Dusun Banaran, Desa Sidotentrem, Kecamatan Bangilan,” jelasnya.
Iptu Rukandar menambahkan, hujan deras yang mengguyur kawasan setempat selama berjam-jam, membuat sungai meluap hingga menggenangi jalan yang dilintasi korban. Posisi sungai dan jalan yang bersebelahan, membuat korban yang tidak menguasai medan terperosok, hingga mobilnya hanyut terbawa derasnya arus sungai.
“Diperjalanan korban tidak menguasai medan, karena jalannya tergenang air. Kendaraan yang harusnya belok, justru lurus hingga terjebur ke sungai. Kami langsung melakukan koordinasi dengan BPBD dan Samapta Polres Tuban untuk melakukan evakuasi,” imbuhnya.
Mobil korban terseret sejauh 100 meter dari titik awal hanyut. Namun, posisi mobil yang tenggelam dan terguling di dasar sungai sedalam 4 meter, membuat korban yang terjebak di dalamnya tak bisa keluar.
Proses evakuasi berlangsung dramatis. Tim SAR gabungan dari BPBD, Tagana, TNI-Polri, dibantu relawan dan warga, berusaha menarik mobil dari tengah sungai. Proses evakuasi korban membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Namun, kedua korban ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia.
“Kondisi kedua korban di dalam mobil sudah meninggal dunia. Korban berhasil kami evakuasi bersama petugas gabungan dibantu warga sekitar pukul 22.30,” kata Kapolsek Bangilan.
Kapolsek Bangilan, Iptu Rukandar mengungkapkan, peristiwa naas ini bermula saat kakak-adik bernama Alvi Narariya Hardian Sabastiar, 28 tahun, dan Alfrik Anfasah Hardian Maula, 22 tahun, warga Dusun Bendo, Desa Sidokumpul, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban, perjalanan pulang ke rumah menggunakan mobil. Saat itu, keduanya pulang usai mengantarkan takjil ke rumah saudaranya di dekat lokasi kejadian.
“Kejadiannya itu sekitar pukul 18.00, kendaraan mini bus datsun warna hitam yang di dalamnya ada korban 2 orang, kakak-adik. Kronologisnya itu kedua korban usai mengantarkan takjil ke keluarganya di Dusun Banaran, Desa Sidotentrem, Kecamatan Bangilan,” jelasnya.
Iptu Rukandar menambahkan, hujan deras yang mengguyur kawasan setempat selama berjam-jam, membuat sungai meluap hingga menggenangi jalan yang dilintasi korban. Posisi sungai dan jalan yang bersebelahan, membuat korban yang tidak menguasai medan terperosok, hingga mobilnya hanyut terbawa derasnya arus sungai.
“Diperjalanan korban tidak menguasai medan, karena jalannya tergenang air. Kendaraan yang harusnya belok, justru lurus hingga terjebur ke sungai. Kami langsung melakukan koordinasi dengan BPBD dan Samapta Polres Tuban untuk melakukan evakuasi,” imbuhnya.
Mobil korban terseret sejauh 100 meter dari titik awal hanyut. Namun, posisi mobil yang tenggelam dan terguling di dasar sungai sedalam 4 meter, membuat korban yang terjebak di dalamnya tak bisa keluar.
Proses evakuasi berlangsung dramatis. Tim SAR gabungan dari BPBD, Tagana, TNI-Polri, dibantu relawan dan warga, berusaha menarik mobil dari tengah sungai. Proses evakuasi korban membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Namun, kedua korban ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia.
“Kondisi kedua korban di dalam mobil sudah meninggal dunia. Korban berhasil kami evakuasi bersama petugas gabungan dibantu warga sekitar pukul 22.30,” kata Kapolsek Bangilan.
Setelah berhasil dievakuasi dari dalam mobil, kedua korban langsung dibawa petugas ke puskesmas setempat. Namun, karena pihak keluarga menolak dilakukan visum, kedua korban selanjutnya dibawa ke rumah duka untuk segera dikebumikan di pemakaman umum desa setempat. (dzi/rok)