TUBAN - Kebakaran hebat melanda rumah sekaligus kios bensin milik Kasti di Desa Tergambang, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban, rabu (19/04/2023) petang. Besarnya kobaran api hingga melebihi tinggi atap membuat warga panik berhamburan keluar rumah.
Disaat hampir hampir bersamaan, kebakaran juga melanda rumah Ali Hasan di Desa Kedung Jambangan, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban. Menjelang waktu berbuka puasa, bangunan berukuran 4 kali 8 meter persegi tersebut ludes dilalap api.
Menurut Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Tuban, Gunadi saat ditemui JTV, kamis (20/04/2023), kebakaran di dua lokasi tersebut disebabkan oleh lilin. Pemilik rumah menyalakan lilin sebagai tradisi malam 29 ramadhan untuk menyambut lebaran.
Lanjutnya, karena posisinya berdekatan dengan pertalite dan tabung gas LPG. Api lilin menyambar hingga akhirnya berkobar membakar seluruh bangunan.
“Dua kebakaran terjadi disaat hampir bersamaan, karena tradisi lilin malam 29 di bulan ramadhan. Tidak ada korban jiwa, hanya korban materiil,” jelas Gunadi.
Lebih lanjut Gunadi menambahkan, akibat kebakaran tersebut kerugian ditaksir 110 juta rupiah untuk rumah Ali Hasan di Desa Kedung Jambangan, dan 50 juta rupiah untuk rumah Kasti di Desa Tergambang.
“Kami imbau masyarakat untuk lebih waspada jika menyalakan api. Baik kompor untuk memasak, lilin untuk tradisi menyambut lebaran, maupun obor untuk takbiran nanti. Semua berpotensi menyebabkan kebakaran jika tidak digunakan secara hati-hati,” tutupnya. (dzi/rok)
Disaat hampir hampir bersamaan, kebakaran juga melanda rumah Ali Hasan di Desa Kedung Jambangan, Kecamatan Bangilan, Kabupaten Tuban. Menjelang waktu berbuka puasa, bangunan berukuran 4 kali 8 meter persegi tersebut ludes dilalap api.
Menurut Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Tuban, Gunadi saat ditemui JTV, kamis (20/04/2023), kebakaran di dua lokasi tersebut disebabkan oleh lilin. Pemilik rumah menyalakan lilin sebagai tradisi malam 29 ramadhan untuk menyambut lebaran.
Lanjutnya, karena posisinya berdekatan dengan pertalite dan tabung gas LPG. Api lilin menyambar hingga akhirnya berkobar membakar seluruh bangunan.
“Dua kebakaran terjadi disaat hampir bersamaan, karena tradisi lilin malam 29 di bulan ramadhan. Tidak ada korban jiwa, hanya korban materiil,” jelas Gunadi.
Lebih lanjut Gunadi menambahkan, akibat kebakaran tersebut kerugian ditaksir 110 juta rupiah untuk rumah Ali Hasan di Desa Kedung Jambangan, dan 50 juta rupiah untuk rumah Kasti di Desa Tergambang.
“Kami imbau masyarakat untuk lebih waspada jika menyalakan api. Baik kompor untuk memasak, lilin untuk tradisi menyambut lebaran, maupun obor untuk takbiran nanti. Semua berpotensi menyebabkan kebakaran jika tidak digunakan secara hati-hati,” tutupnya. (dzi/rok)
