BOJONEGORO - Sebanyak 1.628 calon jamaah haji asal Kabupaten Bojonegoro, telah melakukan pelunasan biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) dan siap berangkat ke tanah suci. Namun, sejumlah calon jamaah haji diantaranya terancam gagal berangkat akibat belum melakukan vaksin covid-19 dan meningitis.
Hal tersebut diungkapkan Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Bojonegoro, M. Abdulloh Hafidz saat ditemui di kantornya, Jumat (26/05/2023). Menurutnya, meski mereka telah melakukan pelunasan BPIH, namun calon jamaah haji belum sepenuhnya bisa berangkat. Pasalnya, pihak Kemenag menerapkan aturan ketat terkait kesahatan atau syarat isthita’ah.
“Yakni calon jamaah haji wajib sudah mengikuti vaksin covid-19 dosis 1 dan 2, serta vaksin meningitis,” ungkapnya.
Imbuhnya, jika menjelang keberangkatan mereka belum melakukan vaksin tersebut, maka akan dipastikan gagal berangkat. Mereka yang gagal berangkat, akan diberangkatkan pada musim haji tahun depan.
“Vaksin Covid-19 dan meningitis menjadi salah satu syarat isthita’ah. Jika tidak memenuhisyarat tersebut, maka akan tunda berangkat,” tegas M. Abdulloh Hafidz.
Meski demikian, pihak Kemenag Bojonegoro belum memastikan secara pasti, berapa calon jamaah haji yang gagal berangkat. Pasalnya, pihak Kemenag masih data dari Dinas Kesehatan setempat.
“Kalau data pastinya belum ada. Kita masih nunggu data dari Dinas Kesehatan Bojonegoro, siapa saja yang belum vaksin,” tandasnya.
Sementara itu, calon jamaah haji Bojonegoro dijadwalkan berangkat pada tanggal 1 dan 2 juni 2023. Mereka dibagi menjadi 4 kloter. Masing-masing kloter 20, 21, 22 dan kloter 23. (edo/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News