JOMBANG - Cuaca panas ekstrem menjadi berkah tersendiri bagi para perajin genting di Desa Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang. Desa sentra pembuatan genting ini, kini disibukkan dengan aktifitas produksi yang juga mengalami peningkatan.
Sukarno, salah satu perajin genting mengungkapkan, cuaca panas membuat pencetakan genting tidak memerlukan waktu lama, karena menggunakan alat pres. Dalam sehari seorang perajin bisa mencetak antara 200 hingga 250 buah genting.
“Selama panas menyengat, genting yang baru dicetak tidak langsung dijemur untuk menghindari genting retak ataupun pecah. Setelah didiamkan beberapa saat, barulah dijemur di bawah terik matahari,” ungkapnya saat ditemui, Selasa (09/05/2023).
Sukarno menambahkan, dalam beberapa hari ini cuaca sangat panas. Sehingga meskipun baru jam 08.00 WIB pagi, rasanya seperti jam 12 siang pada bulan-bulan lalu. “Panas seperti ini menguntungkan perajin, karena hanya dalam waktu dua hari genting telah kering dan siap dibakar,” imbuhnya.
Sejumlah perajin lain juga dengan cepat mengisi tungku tempat pembakaran genting. Sebab genting yang telah kering telah mencukupi untuk dibakar. Meskipun baru saja genting yang telah dibakar dibongkar.
Genting buatan perajin desa gedangan ini telah memiliki pangsa pasar tersendiri. Setelah dibakar, genting langsung dikirim kepada pembeli dari sejumlah daerah, dengan harga tetap, yaitu 1.300 rupiah per buah. (ful/rok)