BOJONEGORO - Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag) Bojonegoro, senin (15/05/2023) siang melaksanakan pendalaman materi pelatihan, pendamping proses produk halal (PPH) di gedung pameran produk unggulan, koperasi dan UKM Kabupaten Bojonegoro.
Kegiatan ini digelar untuk meningkatkan kapasitas pendamping PPH dalam memberikan pelayanan sertifikasi halal bagi pelaku UKM di Kabupaten Bojonegoro. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan satgas halal di beberapa wilayah yang ada di Kabupaten Bojonegoro.
Ketua Satgas Halal Kabupaten Bojonegoro, Yasmani mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan mengumpulkan pendamping PPH bersertifikat sebagai pendamping pelaku usaha ini digelar untuk mendapatkan sertifikat halal. Mengingat saat ini, banyak pelaku usaha yang masih kesulitan dalam mengagkes, maupun melakukan pembuatan akun.
“Pendalaman materi pelatihan bagi pendampingan PPH meliputi diantaranya video teknis pendampingan, seperti pengisian data, input bahan dan proses produksi pada si halal, sampai nantinya keluar fatwa MUI sertifikasi halal,” terangnya.
Yasmani menambahkan, saat ini jumlah pelaku UKM di Bojonegoro yang sudah memperoleh setifikat halal sekitar 400 an. Untuk itu, pihaknya menargetkan 12 ribu pelaku UKM Bojonegoro yang terdaftar bisa seluruhnya tersertifikasi halal.
“Target percepatan sertifikasi halal ini dilakukan, mengingkat pada tahun 2024 mendatang semua produk diwajibkan berlabel sertifikat halal,” tutupnya. (edo/rok)
Kegiatan ini digelar untuk meningkatkan kapasitas pendamping PPH dalam memberikan pelayanan sertifikasi halal bagi pelaku UKM di Kabupaten Bojonegoro. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan satgas halal di beberapa wilayah yang ada di Kabupaten Bojonegoro.
Ketua Satgas Halal Kabupaten Bojonegoro, Yasmani mengatakan, kegiatan yang diselenggarakan mengumpulkan pendamping PPH bersertifikat sebagai pendamping pelaku usaha ini digelar untuk mendapatkan sertifikat halal. Mengingat saat ini, banyak pelaku usaha yang masih kesulitan dalam mengagkes, maupun melakukan pembuatan akun.
“Pendalaman materi pelatihan bagi pendampingan PPH meliputi diantaranya video teknis pendampingan, seperti pengisian data, input bahan dan proses produksi pada si halal, sampai nantinya keluar fatwa MUI sertifikasi halal,” terangnya.
Yasmani menambahkan, saat ini jumlah pelaku UKM di Bojonegoro yang sudah memperoleh setifikat halal sekitar 400 an. Untuk itu, pihaknya menargetkan 12 ribu pelaku UKM Bojonegoro yang terdaftar bisa seluruhnya tersertifikasi halal.
“Target percepatan sertifikasi halal ini dilakukan, mengingkat pada tahun 2024 mendatang semua produk diwajibkan berlabel sertifikat halal,” tutupnya. (edo/rok)