TUBAN - Virus Lumpy Skin Disease (LSD) kembali merebak di Kabupaten Tuban. Data dari Dinas Peternakan, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban mencatat, hingga akhir bulan april 2023 sebanyak 600 sapi terserang penyakit kulit menular tersebut.
Meski demikian, sejauh ini dari data tersebut tidak tercatat satupun ternak yang mati. Sementara itu, guna mengurangi angka penularan, pihak dinas setempat melakukan upaya pencegahan penyebaran virus dengan memberikan pengobatan dan penyemprotan disinfektan di sejumlah kandang sapi di Desa Tegalagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, rabu (03/05/2023) siang.
Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban, Eko Arif Yulianto menjelaskan, virus LSD menyerang hampir seluruh wilayah di Kabupaten Tuban. Sementara hingga kini, pihak Pemkab Tuban belum mendapatkan vaksin.
“Untuk PMK vaksinnya sudah tersedia dan mencukupi. Sedangkan untuk LSD ini masih belum tersedia. Sehingga sampai bulan april 2023 LSD di Tuban mencapai 600 kasus,” ungkapnya.
Meski demikian, pihak Pemkab Tuban tetap fokus memberikan pengobatan hingga pemberian vitamin pada ternak terjangkit LSD. Selain itu, juga diberikan edukasi pencegahan hingga penanganan ternak yang terkena LSD maupun PMK.
“Hari ini kita fokus pengobatan PMK dan LSD yang mana penyebaranya melalui virus sehingga sangat cepat. Kita berikan vitamin, penyemprotan disinfektan, pengobatan hingga edukasi kepada para peternak,” imbuh Eko Arif Yulianto.
Pemkab Tuban mengimbau kepada masyarakat, khususnya peternak sapi agar selalu menjaga kebersihan kandang dan memberikan obat-obatan tradisional pada hewan. Pasalnya, penularan virus LSD didominasi dari gigitan nyamuk. (dzi/rok)
Meski demikian, sejauh ini dari data tersebut tidak tercatat satupun ternak yang mati. Sementara itu, guna mengurangi angka penularan, pihak dinas setempat melakukan upaya pencegahan penyebaran virus dengan memberikan pengobatan dan penyemprotan disinfektan di sejumlah kandang sapi di Desa Tegalagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, rabu (03/05/2023) siang.
Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tuban, Eko Arif Yulianto menjelaskan, virus LSD menyerang hampir seluruh wilayah di Kabupaten Tuban. Sementara hingga kini, pihak Pemkab Tuban belum mendapatkan vaksin.
“Untuk PMK vaksinnya sudah tersedia dan mencukupi. Sedangkan untuk LSD ini masih belum tersedia. Sehingga sampai bulan april 2023 LSD di Tuban mencapai 600 kasus,” ungkapnya.
Meski demikian, pihak Pemkab Tuban tetap fokus memberikan pengobatan hingga pemberian vitamin pada ternak terjangkit LSD. Selain itu, juga diberikan edukasi pencegahan hingga penanganan ternak yang terkena LSD maupun PMK.
“Hari ini kita fokus pengobatan PMK dan LSD yang mana penyebaranya melalui virus sehingga sangat cepat. Kita berikan vitamin, penyemprotan disinfektan, pengobatan hingga edukasi kepada para peternak,” imbuh Eko Arif Yulianto.
Pemkab Tuban mengimbau kepada masyarakat, khususnya peternak sapi agar selalu menjaga kebersihan kandang dan memberikan obat-obatan tradisional pada hewan. Pasalnya, penularan virus LSD didominasi dari gigitan nyamuk. (dzi/rok)