JOMBANG - Aksi pembobolan sekolah terjadi di SDN Jombok 2, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang. Selasa (16/05/2023) pagi, sisa-sisa pembobolan sekolah yang ada di tepi Jalan Propinsi Jombang – Kediri masih tampak.
Diduga, pelaku masuk kantor melalui pintu utama dengan cara mencongkel menggunakan linggis. Dua gembok besar dan satu kunci dirusak hingga pelaku bisa leluasa mengarong isi dalam kantor guru.
Aksi pencurian ini diduga terjadi minggu (14/05/2023) malam hingga senin (15/05/2023) dini hari. Dari rekaman CCTV yang ada di sekolah, sebelum masuk ke ruang kantor, pelaku sudah merusak kamera pengawas.
Setelah itu, pelaku membungkus kamera agar tidak mengintai aksinya. Selain itu, pelaku yang berjumlah dua orang juga merusak kamera pengawas didalam ruangan dengan cara memukulnya dengan sapu lidi.
Kepala SDN Jombok 2, Muhammad Shohib mengatakan, usai mengetahui ada aksi pencurian seluruh guru langsung memeriksa barang yang ada di dalam kantor. Dari hasil pemeriksaan ini diketahui tiga laptop dan satu kamera pengawas raib digondol pelaku.
“Akibat aksi kemalingan ini pihak sekolah mengalami kerugian sekitar 17 juta rupiah,” ungkapnya.
Aksi pencurian di lingkungan pendidikan, bukan yang pertama kali terjadi di Jombang. Sebelumnya, sejumlah sekolah juga menjadi sasaran aksi pencurian. Aksi yang meresahkan pengelola sekolah ini sudah dilaporkan ke petugas berwajib dan berharap segera ditangkap para pelaku. (ful/rok)
Diduga, pelaku masuk kantor melalui pintu utama dengan cara mencongkel menggunakan linggis. Dua gembok besar dan satu kunci dirusak hingga pelaku bisa leluasa mengarong isi dalam kantor guru.
Aksi pencurian ini diduga terjadi minggu (14/05/2023) malam hingga senin (15/05/2023) dini hari. Dari rekaman CCTV yang ada di sekolah, sebelum masuk ke ruang kantor, pelaku sudah merusak kamera pengawas.
Setelah itu, pelaku membungkus kamera agar tidak mengintai aksinya. Selain itu, pelaku yang berjumlah dua orang juga merusak kamera pengawas didalam ruangan dengan cara memukulnya dengan sapu lidi.
Kepala SDN Jombok 2, Muhammad Shohib mengatakan, usai mengetahui ada aksi pencurian seluruh guru langsung memeriksa barang yang ada di dalam kantor. Dari hasil pemeriksaan ini diketahui tiga laptop dan satu kamera pengawas raib digondol pelaku.
“Akibat aksi kemalingan ini pihak sekolah mengalami kerugian sekitar 17 juta rupiah,” ungkapnya.
Aksi pencurian di lingkungan pendidikan, bukan yang pertama kali terjadi di Jombang. Sebelumnya, sejumlah sekolah juga menjadi sasaran aksi pencurian. Aksi yang meresahkan pengelola sekolah ini sudah dilaporkan ke petugas berwajib dan berharap segera ditangkap para pelaku. (ful/rok)