LAMONGAN - Bangkai pesawat kuno yang diduga merupakan pesawat pengebom jenis martin 166 WH-3 milik kerajaan Belanda, ditemukan nelayan Desa Weru, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Bangkai pesawat perang dunia dua ini, kini menjadi tontonan warga setempat.
Menurut Camat Paciran, Sami’an, penemuan bangkai pesawat ini bermula saat Mifta nelayan setempat mencari ikan di Laut Utara Jawa. Sesampainya di lokasi yang berjarak 14 mil dari bibir pantai setempat, Mifta kemudian menebar jaring dengan kedalaman empat puluh meter.
“Pesawat ini ditemukan oleh Mifta saat mencari ikan. Tak sengaja jaringnya mengenai pesawat,” ungkapnya, Kamis (25/05/2023).
Namun, tak hanya ikan yang didapat. Dalam jaring nelayan ini juga didapati sebuah potongan pesawat. Awalnya, Mifta menduga jaringnya tersangkut kapal nelayan yang karam.
“Mulanya itu dikira jaringnya nyangkut kapal nelayan yang tenggelam. Sehingga kemudian diseret hingga ke tepi pantai,” imbuh Camat Paciran.
Namun, setelah dibawa ke tepi pantai, ternyata yang tersangkut bangkai merupakan pesawat perang milik Kerajaan Belanda. Kini, bangkai pesawat menjadi tontonan warga setempat.
“Nelayan itu kaget saat tiba di tepi pantai, karena ternyata yang nyangkut jaring ikut potongan pesawat tempur Belanda,” cetusnya.
Sebelum, warga setempat juga beberapa kali menemukan mortir peninggalan perang dunia kedua. Bahkan, pasar ikan di Desa Weru juga disebut sebagai pasar tangsi karena di pasar ini dulunya merupakan pangkalan militer Belanda era perang dunia kedua. (fli/rok)
Menurut Camat Paciran, Sami’an, penemuan bangkai pesawat ini bermula saat Mifta nelayan setempat mencari ikan di Laut Utara Jawa. Sesampainya di lokasi yang berjarak 14 mil dari bibir pantai setempat, Mifta kemudian menebar jaring dengan kedalaman empat puluh meter.
“Pesawat ini ditemukan oleh Mifta saat mencari ikan. Tak sengaja jaringnya mengenai pesawat,” ungkapnya, Kamis (25/05/2023).
Namun, tak hanya ikan yang didapat. Dalam jaring nelayan ini juga didapati sebuah potongan pesawat. Awalnya, Mifta menduga jaringnya tersangkut kapal nelayan yang karam.
“Mulanya itu dikira jaringnya nyangkut kapal nelayan yang tenggelam. Sehingga kemudian diseret hingga ke tepi pantai,” imbuh Camat Paciran.
Namun, setelah dibawa ke tepi pantai, ternyata yang tersangkut bangkai merupakan pesawat perang milik Kerajaan Belanda. Kini, bangkai pesawat menjadi tontonan warga setempat.
“Nelayan itu kaget saat tiba di tepi pantai, karena ternyata yang nyangkut jaring ikut potongan pesawat tempur Belanda,” cetusnya.
Sebelum, warga setempat juga beberapa kali menemukan mortir peninggalan perang dunia kedua. Bahkan, pasar ikan di Desa Weru juga disebut sebagai pasar tangsi karena di pasar ini dulunya merupakan pangkalan militer Belanda era perang dunia kedua. (fli/rok)