LAMONGAN - Hari kedua pencarian korban tenggelam di Sungai Bengawan Solo Kabupaten Lamongan, yang dilakukan oleh tim SAR gabungan membuahkan hasil. Pada selasa (24/05/2023) sore, petugas berhasil menemukan korban bernama Faizin, warga Desa Pangean Kecamatan Maduran, Lamongan, dalam kondisi terapung di sungai.
Korban ditemukan tim SAR tak jauh dari titik korban tenggelam menceburkan diri ke sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut. Penemuan korban ini, setelah petugas melakukan penyisiran radius 3 mil dari titik awal tenggelam.
“Korban ditemukan meninggal dalam posisi terapung, tak jauh dari lokasi awal hilang,” ungkap Kasat Polairud Polres Lamongan, Akp Erni di lokasi kejadian.
Lanjutnya, peristiwa ini bermula saat korban keluar dari rumah bersama adiknya. Namun, saat tiba di lokasi penyeberangan sungai bengawan solo, korban memarahi adiknya dan meminta sang adik untuk pulang.
Saat ditinggal adiknya, korban ternyata naik perahu tambangan dan saat berada di tengah sungai korban langsung menceburkan diri. “Awalnya itu, korban keluar dengan adiknya. Tapi adiknya disuruh pulang. Terus tiba-tiba nyebur ke dalam sungai saat menyeberang menggunakan perahu,” jelas Akp Erni.
Kasat Polairud Polres Lamongan menambahkan, korban diketahui depresi karena memiliki penyakit yang tak kunjung sembuh sehingga nekat mengakhiri hidupnya. Bahkan, upaya bunuh diri sudah dilakukan korban sebanyak dua kali.
“Keterangan keluarga, korban mengalami depresi karena penyakit yang diderita tak kunjung sembuh,” tambahnya.
Setelah dievakuasi, jasad korban langsung dibawa ke rumah duka dan kemudian dimakamkan di pemakaman umum desa setempat. (fli/rok)
Korban ditemukan tim SAR tak jauh dari titik korban tenggelam menceburkan diri ke sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut. Penemuan korban ini, setelah petugas melakukan penyisiran radius 3 mil dari titik awal tenggelam.
“Korban ditemukan meninggal dalam posisi terapung, tak jauh dari lokasi awal hilang,” ungkap Kasat Polairud Polres Lamongan, Akp Erni di lokasi kejadian.
Lanjutnya, peristiwa ini bermula saat korban keluar dari rumah bersama adiknya. Namun, saat tiba di lokasi penyeberangan sungai bengawan solo, korban memarahi adiknya dan meminta sang adik untuk pulang.
Saat ditinggal adiknya, korban ternyata naik perahu tambangan dan saat berada di tengah sungai korban langsung menceburkan diri. “Awalnya itu, korban keluar dengan adiknya. Tapi adiknya disuruh pulang. Terus tiba-tiba nyebur ke dalam sungai saat menyeberang menggunakan perahu,” jelas Akp Erni.
Kasat Polairud Polres Lamongan menambahkan, korban diketahui depresi karena memiliki penyakit yang tak kunjung sembuh sehingga nekat mengakhiri hidupnya. Bahkan, upaya bunuh diri sudah dilakukan korban sebanyak dua kali.
“Keterangan keluarga, korban mengalami depresi karena penyakit yang diderita tak kunjung sembuh,” tambahnya.
Setelah dievakuasi, jasad korban langsung dibawa ke rumah duka dan kemudian dimakamkan di pemakaman umum desa setempat. (fli/rok)