BOJONEGORO - Munasir, warga Desa Pagerwesi, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, mampu memproduksi tas rumahan berkualitas super. Setiap hari, Munasir dibantu istrinya berbagi tugas untuk menyelesaikan produksi tas yang mereka kerjakan di rumah.
Ia bertugas menjahit bahan tas yang sudah jadi menjadi tas siap pakai. Sementara sang istri membuat pola hingga memotong bahan.
Munasir mengaku, sudah menjalankan usaha ini sejak 12 tahun lalu. Dalam sebulan, ia bersama istrinya mampu memproduksi 40 hingga 50 lusin tas ransel berbagai ukuran. Ukuran yang dibuat pun bervariasi, mulai dari tas dengan ukuran tinggi 45 centimeter hingga tas yang berukuran besar dengan tinggi 75 centimeter.
“Sebulan bisa produksi sampai 50 lusin mas. Saya kerjakan dengan istri berdua,” jelasnya saat ditemui di kediamannya, Kamis (25/05/2023).
Bahan yang digunakannya pun tidak sembarangan, yakni bahan sintetis kualitas super yang memiliki keunggulan kuat dan tahan lama. Sehingga, untuk medapatkan bahan pembuatan tas, Munasir memperolehnya dari Sidoarjo dan Surabaya.
“Bahannya kita pilih yang berkualitas mas. Saya ambil dari Sidoarjo dan Surabaya. Kemudian saya gambar, buat pola hingga saya jahit sampai jadi tas siap pakai,” imbuhnya.
Untuk harga per 1 buah tas di banderol mulai dari harga 70 ribu hingga di atas 100 ribu rupiah, tergantung ukuran dan kualitas bahan baku tas yang digunakan. Sedangkan untuk pemasaran tas, ia serahkan kepada pabrikan di Surabaya.
“Untuk pemasaran saya kurang tahu. Karena tas yang sudah jadi ini langsung saya kirim ke pabrik di Surabaya,” ungkapnya.
Per bulan, omset yang didapat Munasir dalam produksi pembuatan tas mencapai puluhan rupiah. (edo/rok)
Ia bertugas menjahit bahan tas yang sudah jadi menjadi tas siap pakai. Sementara sang istri membuat pola hingga memotong bahan.
Munasir mengaku, sudah menjalankan usaha ini sejak 12 tahun lalu. Dalam sebulan, ia bersama istrinya mampu memproduksi 40 hingga 50 lusin tas ransel berbagai ukuran. Ukuran yang dibuat pun bervariasi, mulai dari tas dengan ukuran tinggi 45 centimeter hingga tas yang berukuran besar dengan tinggi 75 centimeter.
“Sebulan bisa produksi sampai 50 lusin mas. Saya kerjakan dengan istri berdua,” jelasnya saat ditemui di kediamannya, Kamis (25/05/2023).
Bahan yang digunakannya pun tidak sembarangan, yakni bahan sintetis kualitas super yang memiliki keunggulan kuat dan tahan lama. Sehingga, untuk medapatkan bahan pembuatan tas, Munasir memperolehnya dari Sidoarjo dan Surabaya.
“Bahannya kita pilih yang berkualitas mas. Saya ambil dari Sidoarjo dan Surabaya. Kemudian saya gambar, buat pola hingga saya jahit sampai jadi tas siap pakai,” imbuhnya.
Untuk harga per 1 buah tas di banderol mulai dari harga 70 ribu hingga di atas 100 ribu rupiah, tergantung ukuran dan kualitas bahan baku tas yang digunakan. Sedangkan untuk pemasaran tas, ia serahkan kepada pabrikan di Surabaya.
“Untuk pemasaran saya kurang tahu. Karena tas yang sudah jadi ini langsung saya kirim ke pabrik di Surabaya,” ungkapnya.
Per bulan, omset yang didapat Munasir dalam produksi pembuatan tas mencapai puluhan rupiah. (edo/rok)