TUBAN - Tiga orang siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Latsari, Kelurahan Latsari, Kecamatan Tuban Kota, Kabupaten Tuban, mengalami luka-luka usai tersengat tawon ndas atau vespa affinis. Merasa resah, pihak sekolah kemudian meminta bantuan petugas Satpol PP dan Damkar setempat untuk memusnahkan dua sarang tawon berbahaya tersebut, minggu (22/05/2023) malam.
Koloni tawon ndas ini ditemukan bersarang di pohon mangga halaman sekolah. Tak hanya beterbangan, lebah berbahaya ini juga telah menyerang tiga orang siswa bernama Aziz kelas 3B, Azril kelas 3D, dan Bagus kelas 4C. Ketiga siswa ini sempat mengalami kejang-kejang dan dilarikan ke dokter.
“Awalnya dua bulan lalu sudah tahu ada sarang, tapi masih kecil. Karena banyak kegiatan akhirnya lupa dan sudah besar. 3 siswa disengat, tapi sudah membaik. Kemudian kita lapor damkar untuk mengevakuasi,” ungkap Slamet Gunawan, guru SDN setempat saat ditemui, Senin (22//05/2023).
Selanjutnya, dua sarang berdiameter 30 dan 40 centimeter tersebut dimusnahkan petugas dengan cara dibakar. Tawon ndas cukup berbahaya karena sengatannya beracun.
Untuk memusnahkan sarang, petugas harus bekerja malam hari. Sebab, tawon cenderung pasif berkumpul masuk sarang, sehingga tidak membahayakan petugas maupun warga sekitar.
“Saat petugas datang ada 2 sarang tawon yang cukup besar dengan diameter 30 dan 40 centi. Kemudian kita datang dan evakuasi pada malam hari agar tidak membahayakan petugas maupun warga,” jelas Kepala Satpol PP dan Damkar Tuban, Gunadi.
Petugas menghimbau warga apabila tidak paham cara penanganan evakuasi sarang tawon affinis agar melapor ke petugas damkar. Sementara apabila ada siswa mengetahui ada sarang tawon segera melapor ke guru dan tidak dibuat mainan, agar tidak jatuh korban lagi. (dzi/rok)
Koloni tawon ndas ini ditemukan bersarang di pohon mangga halaman sekolah. Tak hanya beterbangan, lebah berbahaya ini juga telah menyerang tiga orang siswa bernama Aziz kelas 3B, Azril kelas 3D, dan Bagus kelas 4C. Ketiga siswa ini sempat mengalami kejang-kejang dan dilarikan ke dokter.
“Awalnya dua bulan lalu sudah tahu ada sarang, tapi masih kecil. Karena banyak kegiatan akhirnya lupa dan sudah besar. 3 siswa disengat, tapi sudah membaik. Kemudian kita lapor damkar untuk mengevakuasi,” ungkap Slamet Gunawan, guru SDN setempat saat ditemui, Senin (22//05/2023).
Selanjutnya, dua sarang berdiameter 30 dan 40 centimeter tersebut dimusnahkan petugas dengan cara dibakar. Tawon ndas cukup berbahaya karena sengatannya beracun.
Untuk memusnahkan sarang, petugas harus bekerja malam hari. Sebab, tawon cenderung pasif berkumpul masuk sarang, sehingga tidak membahayakan petugas maupun warga sekitar.
“Saat petugas datang ada 2 sarang tawon yang cukup besar dengan diameter 30 dan 40 centi. Kemudian kita datang dan evakuasi pada malam hari agar tidak membahayakan petugas maupun warga,” jelas Kepala Satpol PP dan Damkar Tuban, Gunadi.
Petugas menghimbau warga apabila tidak paham cara penanganan evakuasi sarang tawon affinis agar melapor ke petugas damkar. Sementara apabila ada siswa mengetahui ada sarang tawon segera melapor ke guru dan tidak dibuat mainan, agar tidak jatuh korban lagi. (dzi/rok)
