NGAWI - Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Ngawi memastikan, jika musim tanam tembakau di kabupaten setempat pada tahun ini molor. Hal tersebut disampaikan Ketua APTI Ngawi, Sojo saat ditemui JTV, Selasa (13/06/2023).
Menurutnya Sojo, biasanya masa tanam tembakau maksimal dilakukan pada awal dan pertengahan bulan juni ini. Namun, karena kondisi cuaca tak menentu yang terkadang masih turun hujan di beberapa daerah, maka belum bisa dilakukan.
“Termasuk hingga kini untuk komoditas tanaman padi juga belum selesai musim panennya pada MP II ini,” ungkapnya.
Lanjurnya, kondisi ini berdampak pada musim tanam tembakau yang baru bisa dilakukan pada akhir bulan juni atau awal juli mendatang. Disamping itu, pihak APTI Ngawi juga menghimbau bagi petani tembakau untuk membuat gulutan yang lebih tinggi, serta saluran irigasi yang baik sehingga saat hujan tidak menampung air.
“Tapi kami tetap optimis untuk musim tanam tahun ini untuk luasan tanam tembakau akan meningkat. Yakni dari sebelumnya 600 hektar menjadi 1.200 hektar. Hal ini seiring dengan tingginya minat petani menanam tembakau,” pungkasnya. (ito/rok)
Menurutnya Sojo, biasanya masa tanam tembakau maksimal dilakukan pada awal dan pertengahan bulan juni ini. Namun, karena kondisi cuaca tak menentu yang terkadang masih turun hujan di beberapa daerah, maka belum bisa dilakukan.
“Termasuk hingga kini untuk komoditas tanaman padi juga belum selesai musim panennya pada MP II ini,” ungkapnya.
Lanjurnya, kondisi ini berdampak pada musim tanam tembakau yang baru bisa dilakukan pada akhir bulan juni atau awal juli mendatang. Disamping itu, pihak APTI Ngawi juga menghimbau bagi petani tembakau untuk membuat gulutan yang lebih tinggi, serta saluran irigasi yang baik sehingga saat hujan tidak menampung air.
“Tapi kami tetap optimis untuk musim tanam tahun ini untuk luasan tanam tembakau akan meningkat. Yakni dari sebelumnya 600 hektar menjadi 1.200 hektar. Hal ini seiring dengan tingginya minat petani menanam tembakau,” pungkasnya. (ito/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News