TUBAN - Warga kampung pesisir, Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban Kota, Kabupaten Tuban, jumat (02/06/2023) pagi, digemparkan dengan hilangnya empat nelayan setempat yang mencari ikan di Laut Utara Jawa.
Data yang dihimpun di lokasi, perahu tradisional yang ditumpangi nelayan tersebut, berangkat pada kamis (01/06/2023) dinihari kemarin. Padahal biasanya, para nelayan tradisional melaut hanya sekitar 7 sampai 8 jam saja.
Yakni berangkat pada dinihari dan pulang maksimal pada siang hari. Sementara identitas nelayan yang hilang bernama Slamet Riyadi, Sutrisno, Fauzi, dan Sukani.
Karena suaminya tak kunjung pulang, Jinap Warnipah, 39 tahun, istri dari nelayan yang hilang slamet riyadi, tak bisa menyembunyikan kecemasannya. Sambil menggendong anaknya, ia mencoba ditenangkan oleh kerabatnya.
Upaya pencari sudah dilakukan keluarga bersama nelayan sekitar, sejak kamis sore. Namun hingga radius puluhan mil dari bibir pantai, keberadaan keempat korban maupun perahu yang ditumpangi belum ditemukan.
“Berangkat itu kamis mas, tapi sampai sekarang belum pulang. Harusnya kamis siang sudah pulang. Nelayan sini sudah bantu nyari, tapi belum ketemu,” jelas Jinap Warnipah istri korban hilang.
Belum diketahui secara pasti kejadian yang menimpa keempat korban. Terakhir, para nelayan melihat mereka mencari ikan teri nasi di area yang sama sekitar radius tiga puluh mil. Namun, saat para nelayan pulang, perahu korban malah melaju semakin menjauh ke tengah laut.
“Saya ketemu terkahir jam 11an. Korban masih cari ikan. Terus saya pulang. Sampai rumah kok dapat kabar ini,” jelas Joko, nelayan setempat.
Sementara itu, Kapolsek Tuban Kota, Akp Gunawan Wibisono, membenarkan adanya empat nelayan hilang saat melaut. Namun pihaknya masih berkoordinasi dengan Polairut dan BPBD Tuban.
“Iya benar. Kita masih koordinasi dengan Polairut dan BPBD untuk melakukan pencarian,” singkatnya. (dzi/rok)
Data yang dihimpun di lokasi, perahu tradisional yang ditumpangi nelayan tersebut, berangkat pada kamis (01/06/2023) dinihari kemarin. Padahal biasanya, para nelayan tradisional melaut hanya sekitar 7 sampai 8 jam saja.
Yakni berangkat pada dinihari dan pulang maksimal pada siang hari. Sementara identitas nelayan yang hilang bernama Slamet Riyadi, Sutrisno, Fauzi, dan Sukani.
Karena suaminya tak kunjung pulang, Jinap Warnipah, 39 tahun, istri dari nelayan yang hilang slamet riyadi, tak bisa menyembunyikan kecemasannya. Sambil menggendong anaknya, ia mencoba ditenangkan oleh kerabatnya.
Upaya pencari sudah dilakukan keluarga bersama nelayan sekitar, sejak kamis sore. Namun hingga radius puluhan mil dari bibir pantai, keberadaan keempat korban maupun perahu yang ditumpangi belum ditemukan.
“Berangkat itu kamis mas, tapi sampai sekarang belum pulang. Harusnya kamis siang sudah pulang. Nelayan sini sudah bantu nyari, tapi belum ketemu,” jelas Jinap Warnipah istri korban hilang.
Belum diketahui secara pasti kejadian yang menimpa keempat korban. Terakhir, para nelayan melihat mereka mencari ikan teri nasi di area yang sama sekitar radius tiga puluh mil. Namun, saat para nelayan pulang, perahu korban malah melaju semakin menjauh ke tengah laut.
“Saya ketemu terkahir jam 11an. Korban masih cari ikan. Terus saya pulang. Sampai rumah kok dapat kabar ini,” jelas Joko, nelayan setempat.
Sementara itu, Kapolsek Tuban Kota, Akp Gunawan Wibisono, membenarkan adanya empat nelayan hilang saat melaut. Namun pihaknya masih berkoordinasi dengan Polairut dan BPBD Tuban.
“Iya benar. Kita masih koordinasi dengan Polairut dan BPBD untuk melakukan pencarian,” singkatnya. (dzi/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News
