TUBAN - Ibu 4 anak asal Kabupaten Tuban menikah dengan seorang pria warga negara Pakistan. Mereka memutuskan untuk menikah setelah 5 tahun saling kenal. Kini, keduanya berencana tinggal di Kabupaten Tuban dan akan membuka usaha butik.
Wanita tersebut adalah Zumrotin, 51 tahun, asal Dusun Koro, Desa Pongpongan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban. Sementara pria yang menikahinya adalah Muhammad Sohail, 56 tahun, warga Negara Pakistan. Pernikahan pasangan beda negara ini dilakukan di rumah mempelai perempuan dengan acara sederhana.
Pada rabu (14/06/2023) pagi, kedua mempelai bersama pengantin baru lainnya datang ke Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Merakurak, Tuban, untuk mengikuti bimbingan pernikahan.
Muhammad Sohail yang bekerja sebagai tukang jahit mengaku, dirinya pertama kali bertemu dengan Zumrotin saat bekerja di Malaysia. Saat itu, dirinya sedang makan di rumah makan tempat Zumrotin bekerja.
Kemudian keduanya saling kenal dan menjalin hubungan asmara. Saat itu Zumrotin berstatus janda, sementara Muhammad Sohail, belum menikah. Mereka akhirnya memutuskan untuk menikah setelah 5 tahun saling kenal.
“Saya dan istri akan tinggal di Indonesia serta membuka usaha butik. Tapi, dalam waktu dekat ini, saya akan terlebih dahulu ke Malaysia untuk mengurus keperluan usaha serta administrasi perpindahan,” ungkap warga pakistan ini kepada awak media.
Sementara itu, Penyuluh Agama Islam Kantor Urusan Agama Merakurak, Tuban, Syaiful Adim menjelaskan. Pasangan beda negara ini sebelumnya telah menikah pada 5 mei 2023 lalu. Pasangan ini diminta mengikuti bimbingan perkawinan yang diadakan kua setempat, untuk menambah wawasan tentang perkawinan.
“Mereka sudah menikah bulan lalu. Ini kita undang untuk mengikuti bimbingan haji sebagai bekal mereka berumah tangga serta untuk menekan angka perceraian di Tuban,” jelas Syaiful Adim. (dzi/rok)
Wanita tersebut adalah Zumrotin, 51 tahun, asal Dusun Koro, Desa Pongpongan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban. Sementara pria yang menikahinya adalah Muhammad Sohail, 56 tahun, warga Negara Pakistan. Pernikahan pasangan beda negara ini dilakukan di rumah mempelai perempuan dengan acara sederhana.
Pada rabu (14/06/2023) pagi, kedua mempelai bersama pengantin baru lainnya datang ke Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Merakurak, Tuban, untuk mengikuti bimbingan pernikahan.
Muhammad Sohail yang bekerja sebagai tukang jahit mengaku, dirinya pertama kali bertemu dengan Zumrotin saat bekerja di Malaysia. Saat itu, dirinya sedang makan di rumah makan tempat Zumrotin bekerja.
Kemudian keduanya saling kenal dan menjalin hubungan asmara. Saat itu Zumrotin berstatus janda, sementara Muhammad Sohail, belum menikah. Mereka akhirnya memutuskan untuk menikah setelah 5 tahun saling kenal.
“Saya dan istri akan tinggal di Indonesia serta membuka usaha butik. Tapi, dalam waktu dekat ini, saya akan terlebih dahulu ke Malaysia untuk mengurus keperluan usaha serta administrasi perpindahan,” ungkap warga pakistan ini kepada awak media.
Sementara itu, Penyuluh Agama Islam Kantor Urusan Agama Merakurak, Tuban, Syaiful Adim menjelaskan. Pasangan beda negara ini sebelumnya telah menikah pada 5 mei 2023 lalu. Pasangan ini diminta mengikuti bimbingan perkawinan yang diadakan kua setempat, untuk menambah wawasan tentang perkawinan.
“Mereka sudah menikah bulan lalu. Ini kita undang untuk mengikuti bimbingan haji sebagai bekal mereka berumah tangga serta untuk menekan angka perceraian di Tuban,” jelas Syaiful Adim. (dzi/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News
