TUBAN - Mendekati hari raya Idul Adha, peternakan sapi Sri Wilujeng Farm yang ada di Desa Senori, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, kebanjiran pesanan sapi kurban. Sejak 2 pekan terakhir, sapi kurban disini sudah terjual lebih dari 250 ekor.
Untuk menjaga agar sapi-sapi agar tetap sehat dan terhindar dari PMK maupun LSD. Didik Wahyudi, pemilik peternakan ini mengaku mempunyai tim khusus untuk memantau kesehatan, kebersihan kandang, serta pasokan makanan ratusan sapi yang ada di 3 kandangnya.
“Secara rutin pekerja kami menjaga, memantau kesehatan sapi serta memastikan kesterilan kandang. Selain itu, secara berkala pekerjanya juga melakukan pengecekan kondisi kesehatan hewan kurban ini agar benar-benar bebas dari PMK, LSD maupun penyakit lainnya,” terangnya kepada JTV, Senin (26/06/2023).
Lebih lanjut Didik Wahyudi mengungkapkan, penjualan sapi kurban pada tahun ini mengalami kenaikan jika dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hingga kini, sapi miliknya sudah laku lebih dari 250 ekor dengan harga jual antara 16 juta hingga 100 juta rupiah per ekor.
“Untuk harga dipatok tergantung jenis, berat serta ukuran sapi. Ini yang paling mahal sapi limosin beratnya 1,85 ton dibeli orang Gresik,” ungkapnya.
Dalam penjualan tersebut, Didik juga memastikan sapi-sapinya bebas PMK, LSD dan penyakit lainnya, serta melampirkan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari dinas setempat.
Sementara itu, para pembeli mengaku kualitas sapi kurban, harga yang miring, serta layanan yang diberikan di tempat ini, membuat mereka berlangganan. Bahkan, mereka mengaku sudah membeli sebanyak 14 kali tiap hari raya kurban.
“Nggak akan pindah ke lain mas. Sudah langganan disini 14 tahun. Kualitasnya sudah terjamin,” tegas Pak Yon, salah satu pembeli asal Perumahan Siwalan Permai Tuban.
Tak hanya dari Kabupaten Tuban, pembeli juga datang dari berbagai daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Bahkan, salah satu pelanggan mengaku membeli 20 ekor sapi kurban untuk salah satu masjid di Surabaya.
“Ini beli di pak Didik sudah lebih dari 10 tahun. Untuk idul adha ini saya beli 20 ekor sapi. Disini harganya miring, pelayanan dan kualitasnya bagus,” tandas Samsul Hadi, pembeli sapi kurban asal Surabaya.
Sapi-sapi yang telah terjual, biasanya akan diantarkan langsung kepada para pembeli pada H-2 atau H-1 Idul Adha. (*/rok)
Untuk menjaga agar sapi-sapi agar tetap sehat dan terhindar dari PMK maupun LSD. Didik Wahyudi, pemilik peternakan ini mengaku mempunyai tim khusus untuk memantau kesehatan, kebersihan kandang, serta pasokan makanan ratusan sapi yang ada di 3 kandangnya.
“Secara rutin pekerja kami menjaga, memantau kesehatan sapi serta memastikan kesterilan kandang. Selain itu, secara berkala pekerjanya juga melakukan pengecekan kondisi kesehatan hewan kurban ini agar benar-benar bebas dari PMK, LSD maupun penyakit lainnya,” terangnya kepada JTV, Senin (26/06/2023).
Lebih lanjut Didik Wahyudi mengungkapkan, penjualan sapi kurban pada tahun ini mengalami kenaikan jika dibanding tahun-tahun sebelumnya. Hingga kini, sapi miliknya sudah laku lebih dari 250 ekor dengan harga jual antara 16 juta hingga 100 juta rupiah per ekor.
“Untuk harga dipatok tergantung jenis, berat serta ukuran sapi. Ini yang paling mahal sapi limosin beratnya 1,85 ton dibeli orang Gresik,” ungkapnya.
Dalam penjualan tersebut, Didik juga memastikan sapi-sapinya bebas PMK, LSD dan penyakit lainnya, serta melampirkan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari dinas setempat.
Sementara itu, para pembeli mengaku kualitas sapi kurban, harga yang miring, serta layanan yang diberikan di tempat ini, membuat mereka berlangganan. Bahkan, mereka mengaku sudah membeli sebanyak 14 kali tiap hari raya kurban.
“Nggak akan pindah ke lain mas. Sudah langganan disini 14 tahun. Kualitasnya sudah terjamin,” tegas Pak Yon, salah satu pembeli asal Perumahan Siwalan Permai Tuban.
Tak hanya dari Kabupaten Tuban, pembeli juga datang dari berbagai daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Bahkan, salah satu pelanggan mengaku membeli 20 ekor sapi kurban untuk salah satu masjid di Surabaya.
“Ini beli di pak Didik sudah lebih dari 10 tahun. Untuk idul adha ini saya beli 20 ekor sapi. Disini harganya miring, pelayanan dan kualitasnya bagus,” tandas Samsul Hadi, pembeli sapi kurban asal Surabaya.
Sapi-sapi yang telah terjual, biasanya akan diantarkan langsung kepada para pembeli pada H-2 atau H-1 Idul Adha. (*/rok)
