LAMONGAN - Jelang idul adha, jumlah pembeli hewan kurban biasanya membeludak. Namun, hal berbeda dirasakan para pedagang hewan kurban dadakan di sepanjang ruas jalan Kecamatan Lamongan Kota, Kabupaten Lamongan, Kamis (22/06/2023) siang.
Meski hari raya kurban tinggal menghitung hari, para pedagang mengaku masih sepi pembeli. Jika dibandingkan dengan perayaan kurban saat pandemi covid-19, jumlah pembeli menurun drastis.
Tahun-tahun sebelumnya, dalam sehari mereka mampu menjual antara 5 hingga 10 ekor kambing kurban. Kini, mereka hanya mampu menjual 2 ekor saja.
“Tahun ini sepi mas. Malah ramai pas pandemi tahun-tahun lalu. Ini sehari laku 2 ekor saja sudah bagus,” ungkap Tiknadi, pedagang hewan kurban kepada JTV.
Tiknadi menduga, sepinya pembeli akibat warga lebih memilih membeli kambing rumahan. Pasalnya, kambing rumahan bisa diambil jelang kurban. Sedangkan jika membeli di pedagang, warga harus merawatnya terlebih dahulu.
“Kemungkinan banyak yang beli dari peternak rumahan mas. Karena memang enak, bisa nitip. Pas hari raya diambil,” imbuhnya.
Sepinya pembeli membuat sebagian pedagang hewan kurban dadakan membawa pulang dagangan mereka. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerugian lebih besar. (fli/rok)
Meski hari raya kurban tinggal menghitung hari, para pedagang mengaku masih sepi pembeli. Jika dibandingkan dengan perayaan kurban saat pandemi covid-19, jumlah pembeli menurun drastis.
Tahun-tahun sebelumnya, dalam sehari mereka mampu menjual antara 5 hingga 10 ekor kambing kurban. Kini, mereka hanya mampu menjual 2 ekor saja.
“Tahun ini sepi mas. Malah ramai pas pandemi tahun-tahun lalu. Ini sehari laku 2 ekor saja sudah bagus,” ungkap Tiknadi, pedagang hewan kurban kepada JTV.
Tiknadi menduga, sepinya pembeli akibat warga lebih memilih membeli kambing rumahan. Pasalnya, kambing rumahan bisa diambil jelang kurban. Sedangkan jika membeli di pedagang, warga harus merawatnya terlebih dahulu.
“Kemungkinan banyak yang beli dari peternak rumahan mas. Karena memang enak, bisa nitip. Pas hari raya diambil,” imbuhnya.
Sepinya pembeli membuat sebagian pedagang hewan kurban dadakan membawa pulang dagangan mereka. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerugian lebih besar. (fli/rok)