NGAWI - Menjelang momentum hari raya idul adha, harga ternak sapi di Kabupaten Ngawi mengalami kenaikan signifikan. Kenaikan berkisar mulai dari 1 juta rupiah, bahkan hingga 3 juta rupiah per ekor. Meski begitu, permintaan sapi terutama untuk luar daerah juga cukup tinggi.
Kondisi tersebut salah satunya seperti terpantau di Pasar Hewan Ngawi, rabu (14/06/2023). Jika kondisi biasa, pasar hewan ini hanya ada sekitar 400-500 ekor sapi yang masuk. Namun, saat menjelang idul adha ini bisa mencapai 800 bahkan 1.000 ekor.
Menurut para pedagang sapi, kenaikan harga sapi tidak mempengaruhi daya beli masyarakat. Terlebih kebanyakan sapi dari wilayah Ngawi dan sekitarnya juga diambil untuk kebutuhan kurban di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat.
“Ini sengaja datang ke Ngawi untuk mencari sapi untuk di bawa ke Bogor untuk dijual kembali. Saat ini memang naik, tapi kami jual lagi juga tetap untung. Makanya ini saya mau beli 50 ekor,” terang Kabul, pedagang sapi asal Jawa Barat.
Sementara itu, Kabid Tata Kelola Sarana Perdagangan, Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja (DPPTK) Ngawi, Susana Ika Herawati menyatakan, jumlah ternak sapi yang masuk ke pasar hewan mendekati hari raya idul adha ini bisa mencapai 800 hingga 1.000 ekor. Sedangkan untuk kambing sekitar 200 sampai 400 ekor.
Lanjutnya, sebagai upaya pengawasan karena ternak sapi yang masuk juga berasal dari berbagai daerah maka diwajibkan harus memiliki surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) serta sudah di vaksin. “Hal ini sebagai antisipasi terhadap penyakit PMK dan LSD,” ungkapnya.
Susana mengaku juga akan berkoordinasi dengan dinas perrikanan dan peternakan terkait untuk pengawasan ternak yang masuk Ngawi. “Jika ditemukan ada yang sakit, maka harus dikembalikan dan tidak boleh masuk pasar hewan Ngawi,” pungkasnya. (ito/rok)
Kondisi tersebut salah satunya seperti terpantau di Pasar Hewan Ngawi, rabu (14/06/2023). Jika kondisi biasa, pasar hewan ini hanya ada sekitar 400-500 ekor sapi yang masuk. Namun, saat menjelang idul adha ini bisa mencapai 800 bahkan 1.000 ekor.
Menurut para pedagang sapi, kenaikan harga sapi tidak mempengaruhi daya beli masyarakat. Terlebih kebanyakan sapi dari wilayah Ngawi dan sekitarnya juga diambil untuk kebutuhan kurban di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat.
“Ini sengaja datang ke Ngawi untuk mencari sapi untuk di bawa ke Bogor untuk dijual kembali. Saat ini memang naik, tapi kami jual lagi juga tetap untung. Makanya ini saya mau beli 50 ekor,” terang Kabul, pedagang sapi asal Jawa Barat.
Sementara itu, Kabid Tata Kelola Sarana Perdagangan, Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja (DPPTK) Ngawi, Susana Ika Herawati menyatakan, jumlah ternak sapi yang masuk ke pasar hewan mendekati hari raya idul adha ini bisa mencapai 800 hingga 1.000 ekor. Sedangkan untuk kambing sekitar 200 sampai 400 ekor.
Lanjutnya, sebagai upaya pengawasan karena ternak sapi yang masuk juga berasal dari berbagai daerah maka diwajibkan harus memiliki surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) serta sudah di vaksin. “Hal ini sebagai antisipasi terhadap penyakit PMK dan LSD,” ungkapnya.
Susana mengaku juga akan berkoordinasi dengan dinas perrikanan dan peternakan terkait untuk pengawasan ternak yang masuk Ngawi. “Jika ditemukan ada yang sakit, maka harus dikembalikan dan tidak boleh masuk pasar hewan Ngawi,” pungkasnya. (ito/rok)