TUBAN - Dewi Ika Irawati, 29 tahun, warga Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, sukses beternak bebek petelur. Seperti yang terpantau pada rabu (21/06/2023) pagi, ia bersama dua pekerjanya sibuk mengumpulkan telur bebek di kandang ternak miliknya.
Usaha yang sudah dilakoninya sejak dua tahun silam ini mampu menghasilkan cuan hingga jutaan rupiah setiap bulanya. Memanfaatkan lahan kosong miliknya, wanita yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga ini membuat kandang yang berisi 1000 ekor bebek petelur.
Dalam satu hari, ia mampu memanen 800 hingga 900 butir telur. Usai dikumpulkan, telur bebek ini nantinya akan diambil produsen telur asin. Satu butir telur dijual seharga Rp.2.250.
“Sehari dapat antara 800 sampai 900 butir telur. Saya jual ke pembuat telur asin. Biasanya mereka datang kesini sendiri,” ungkap Dewi Ika.
Wanita yang sebelumnya kuliah jurusan perawat selama 5 tahun ini sempat menggeluti usaha ternak ayam petelur. Namun, saat harga telur ayam anjlok, akhirnya ia harus gulung tikar. Berbekal belajar otodidak dari video youtube, akhirnya ia memilih beternak bebek petelur untuk pemasukan tambahan.
“Awalnya saya ternak ayam, tapi pas waktu itu harga telur ayam anjlok 15.000 dan setiap hari saya rugi. Akhirnya bangkrut. Terus saya cari cara buat pemasukan lagi. Akhirnya saya lihat yotube ada ternak bebek petelur,” jelas Dewi Ika.
Lanjutnya, ia berencana mengembangkan usahanya agar lebih besar lagi. Namun, wanita 29 tahun ini masih kerap terkendala bebek yang stres dan berhenti bertelur.
“Kendalanya ini, bebeknya berhenti bertelur dan gampang stres. Itu yang masih terus saya pelajari,” pungkasnya. (dzi/rok)
Usaha yang sudah dilakoninya sejak dua tahun silam ini mampu menghasilkan cuan hingga jutaan rupiah setiap bulanya. Memanfaatkan lahan kosong miliknya, wanita yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga ini membuat kandang yang berisi 1000 ekor bebek petelur.
Dalam satu hari, ia mampu memanen 800 hingga 900 butir telur. Usai dikumpulkan, telur bebek ini nantinya akan diambil produsen telur asin. Satu butir telur dijual seharga Rp.2.250.
“Sehari dapat antara 800 sampai 900 butir telur. Saya jual ke pembuat telur asin. Biasanya mereka datang kesini sendiri,” ungkap Dewi Ika.
Wanita yang sebelumnya kuliah jurusan perawat selama 5 tahun ini sempat menggeluti usaha ternak ayam petelur. Namun, saat harga telur ayam anjlok, akhirnya ia harus gulung tikar. Berbekal belajar otodidak dari video youtube, akhirnya ia memilih beternak bebek petelur untuk pemasukan tambahan.
“Awalnya saya ternak ayam, tapi pas waktu itu harga telur ayam anjlok 15.000 dan setiap hari saya rugi. Akhirnya bangkrut. Terus saya cari cara buat pemasukan lagi. Akhirnya saya lihat yotube ada ternak bebek petelur,” jelas Dewi Ika.
Lanjutnya, ia berencana mengembangkan usahanya agar lebih besar lagi. Namun, wanita 29 tahun ini masih kerap terkendala bebek yang stres dan berhenti bertelur.
“Kendalanya ini, bebeknya berhenti bertelur dan gampang stres. Itu yang masih terus saya pelajari,” pungkasnya. (dzi/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News