JOMBANG - Setiap sore Mat Ikhsan, Warga Desa Karobelah, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, mendorong gerobaknya. Dirinya bersiap diri untuk menjual nasi goreng di ujung jalan desanya yang telah 25 tahun dijalani.
Pada tahun 2001 silam, terbersit keinginan dalam hatinya untuk menunaikan rukun islam yang ke lima. Namun, karena penghasilannya dari menjual nasi goreng hanya 50 hingga 100 ribu rupiah perhari yang hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, Mat Ikhsan kemudian berusaha mencari cara.
Salah satunya dengan cara menghentikan kebiasaannya merokok agar uangnya bisa ditabung untuk mendaftar haji. Apa yang diinginkan Mat Ikhsan akhirnya menjadi kenyataan. Dari uang rokok yang ditabung sebesar 25 ribu rupiah perhari sejak tahun 2001. Pada tahun 2011, Mat Ikhsan akhirnya bisa mendaftar haji bersama istrinya sekaligus.
“Karena dorongan ingin berangkat haji begitu kuat. Pada 2001 saya berhenti merokok dan menabung uang yang biasanya saya gunakan untuk beli rokok itu. Setiap hari 25 ribu dan konsisten saya tabung sampai 2011 akhirnya bisa daftar haji dengan istri,” ungkapnya kepada JTV, Jumat (16/06/2023).
Mat Iksan mengaku dari semangatnya menabung uang rokok dan hasil jualan nasi goreng dengan gerobak tersebut, akhirnya bisa membiaya kebutuhan rumah tangga hingga bisa berangkat pergi haji. Karena saat mendaftar tidak pernah diceritakan kepada siapapun, ketika mendapat panggilan pergi haji, para tetangganya terkejut dan heran.
“Tetangga pada terkejut, karena memang saya daftar tidak cerita kepada siapa-siapa. Alhamdulillah biasa berangkat haji tahun ini setelah mengantri 12 tahun,” imbuhnya.
Kini dirinya mulai bersiap untuk menunaikan rukun islam ke lima. Seluruh kebutuhan alat ibadah bersama istrinya sudah tertata. Dirinya berharap, hajinya mabrur dan bisa membawa berkah pada kehidupan selanjutnya. (ful/rok)
Pada tahun 2001 silam, terbersit keinginan dalam hatinya untuk menunaikan rukun islam yang ke lima. Namun, karena penghasilannya dari menjual nasi goreng hanya 50 hingga 100 ribu rupiah perhari yang hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, Mat Ikhsan kemudian berusaha mencari cara.
Salah satunya dengan cara menghentikan kebiasaannya merokok agar uangnya bisa ditabung untuk mendaftar haji. Apa yang diinginkan Mat Ikhsan akhirnya menjadi kenyataan. Dari uang rokok yang ditabung sebesar 25 ribu rupiah perhari sejak tahun 2001. Pada tahun 2011, Mat Ikhsan akhirnya bisa mendaftar haji bersama istrinya sekaligus.
“Karena dorongan ingin berangkat haji begitu kuat. Pada 2001 saya berhenti merokok dan menabung uang yang biasanya saya gunakan untuk beli rokok itu. Setiap hari 25 ribu dan konsisten saya tabung sampai 2011 akhirnya bisa daftar haji dengan istri,” ungkapnya kepada JTV, Jumat (16/06/2023).
Mat Iksan mengaku dari semangatnya menabung uang rokok dan hasil jualan nasi goreng dengan gerobak tersebut, akhirnya bisa membiaya kebutuhan rumah tangga hingga bisa berangkat pergi haji. Karena saat mendaftar tidak pernah diceritakan kepada siapapun, ketika mendapat panggilan pergi haji, para tetangganya terkejut dan heran.
“Tetangga pada terkejut, karena memang saya daftar tidak cerita kepada siapa-siapa. Alhamdulillah biasa berangkat haji tahun ini setelah mengantri 12 tahun,” imbuhnya.
Kini dirinya mulai bersiap untuk menunaikan rukun islam ke lima. Seluruh kebutuhan alat ibadah bersama istrinya sudah tertata. Dirinya berharap, hajinya mabrur dan bisa membawa berkah pada kehidupan selanjutnya. (ful/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News