KABAR APIK - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban terus melakukan inovasi program serta berkomitmen melakukan penanganan stunting di Kabupaten setempat. Salah satunya dengan menggelar acara rembuk stunting tahun 2023 di Ruang Rapat RH Ronggolawe Kantor Pemkab Tuban, kamis (08/06/2023) pagi.
Acara ini dihadiri oleh Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, Wakil Bupati Tuban Riyadi, Forkopimda, Sekda Budi Wiyana, Kepala OPD, Camat, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, serta perwakilan pihak-pihak yang terlibat dalam percepatan penanganan stunting sampai ke tingkatan bawah.
Rembuk stunting ini digelar untuk memastikan integrasi pelaksanaan intervensi penurunan stunting secara bersama-sama antara perangkat daerah penanggung jawab layanan dengan sektor atau lembaga non-Pemerintah dan masyarakat.
Dalam kesempatan ini, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky menegaskan, pihaknya berkomitmen melakukan percepatan penanganan stunting di Kabupaten Tuban. Pasalnya, stunting bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan pada otak anak.
“Tingginya angka stunting akan berdampak pada kualitas SDM Kabupaten Tuban di masa mendatang. Hal ini menjadikan percepatan penanganan stunting menjadi atensi mulai dari Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, hingga tingkat Desa,” tegasnya.
Lanjut Bupati Lindra, rembuk stunting ini akan menghasilkan suatu kebijakan yang akan diambil Pemkab Tuban dan akan diimplementasikan sampai ke tingkatan bawah. Meski sejauh ini penanganan stunting di Tuban dinilai cukup baik.
“Namun, saya minta OPD terkait untuk melakukan inovasi dan pengembangan program. Sehingga angka stunting di Tuban bisa terus menurun, sesuai dengan target dari Pemerintah Pusat maupun Provinsi,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur, Maria Ernawati mengungkapkan. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia tahun 2022 dari Kemenkes RI, angka stunting di Kabupaten Tuban pada tahun 2022 sebesar 24,9 persen
“ Angka tersebut masih di atas prevalensi Jawa Timur sebesar 19,2 persen maupun nasional sebesar 21,6 persen,” ungkapnya.
Untuk itu, pihak BKKBN Jatim akan mengawal, agar angka stunting di Tuban sesuai dengan target pemerintah pusat sebesar 14 persen di tahun 2024. Melalui acara rembuk stunting ini, pihaknya akan membantu mencarikan solusi terbaik, melakukan sinergi dan kolaborasi untuk penanganan stunting di Tuban.
“Tentu target 14 persen di tahun 2024 harus kita kawal bersama. Salah satunya dengan rembuk stunting ini,” ucap Ernawati.
Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan, P2 Dan KB Kabupaten Tuban, Dokter Bambang Priyo Utomo menargetkan, pada tahun 2023 ini angka stunting di Tuban bisa turun menjadi 17 persen. Kemudian pada tahun 2024 ditargetkan turun lagi menjadi 14 persen.
“Kami optimis target tersebut bisa dicapai dengan intervensi yang lebih spesifik dan sensitif serta lebih terkoordinir,” jelasnya.
Acara ini diakhiri dengan penandatangan berita acara hasil kesepakatan Rembuk Stunting Kabupaten Tuban tahun 2023. Serta ditutup dengan penandatangan komitmen bersama pelaksanaan percepatan dan penurunan stunting di Kabupaten Tuban oleh pihak-pihak terkait. (*/rok)
Acara ini dihadiri oleh Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, Wakil Bupati Tuban Riyadi, Forkopimda, Sekda Budi Wiyana, Kepala OPD, Camat, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, serta perwakilan pihak-pihak yang terlibat dalam percepatan penanganan stunting sampai ke tingkatan bawah.
Rembuk stunting ini digelar untuk memastikan integrasi pelaksanaan intervensi penurunan stunting secara bersama-sama antara perangkat daerah penanggung jawab layanan dengan sektor atau lembaga non-Pemerintah dan masyarakat.
Dalam kesempatan ini, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky menegaskan, pihaknya berkomitmen melakukan percepatan penanganan stunting di Kabupaten Tuban. Pasalnya, stunting bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan pada otak anak.
“Tingginya angka stunting akan berdampak pada kualitas SDM Kabupaten Tuban di masa mendatang. Hal ini menjadikan percepatan penanganan stunting menjadi atensi mulai dari Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, hingga tingkat Desa,” tegasnya.
Lanjut Bupati Lindra, rembuk stunting ini akan menghasilkan suatu kebijakan yang akan diambil Pemkab Tuban dan akan diimplementasikan sampai ke tingkatan bawah. Meski sejauh ini penanganan stunting di Tuban dinilai cukup baik.
“Namun, saya minta OPD terkait untuk melakukan inovasi dan pengembangan program. Sehingga angka stunting di Tuban bisa terus menurun, sesuai dengan target dari Pemerintah Pusat maupun Provinsi,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur, Maria Ernawati mengungkapkan. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia tahun 2022 dari Kemenkes RI, angka stunting di Kabupaten Tuban pada tahun 2022 sebesar 24,9 persen
“ Angka tersebut masih di atas prevalensi Jawa Timur sebesar 19,2 persen maupun nasional sebesar 21,6 persen,” ungkapnya.
Untuk itu, pihak BKKBN Jatim akan mengawal, agar angka stunting di Tuban sesuai dengan target pemerintah pusat sebesar 14 persen di tahun 2024. Melalui acara rembuk stunting ini, pihaknya akan membantu mencarikan solusi terbaik, melakukan sinergi dan kolaborasi untuk penanganan stunting di Tuban.
“Tentu target 14 persen di tahun 2024 harus kita kawal bersama. Salah satunya dengan rembuk stunting ini,” ucap Ernawati.
Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan, P2 Dan KB Kabupaten Tuban, Dokter Bambang Priyo Utomo menargetkan, pada tahun 2023 ini angka stunting di Tuban bisa turun menjadi 17 persen. Kemudian pada tahun 2024 ditargetkan turun lagi menjadi 14 persen.
“Kami optimis target tersebut bisa dicapai dengan intervensi yang lebih spesifik dan sensitif serta lebih terkoordinir,” jelasnya.
Acara ini diakhiri dengan penandatangan berita acara hasil kesepakatan Rembuk Stunting Kabupaten Tuban tahun 2023. Serta ditutup dengan penandatangan komitmen bersama pelaksanaan percepatan dan penurunan stunting di Kabupaten Tuban oleh pihak-pihak terkait. (*/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News