BOJONEGORO - Video amatir yang memperlihatkan perangkat desa di Desa Wedi, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro mendapatkan sepeda listrik, viral di media sosial. Dalam video terlihat, mereka sangat senang saat sepeda listrik ini datang.
Tak hanya perangkat desa, bahkan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), ketua RT dan RW hingga danton hansip desa setempat, juga mendapatkan sepeda listrik tersebut.
Namun, usai ditelusuri, ternyata mereka bukan mendapatkan sepeda listrik tersebut secara cuma-cuma. Melainkan mereka menabung selama kurang lebih 18 bulan menggunakan gaji insentifnya dari pemkab bojonegoro dan ditambahkan dari desa setempat.
Ketua RW 1 Desa setempat, Nur Hamid saat ditemui menjelaskan, para ketua RT dan RW setempat awalnya berinisiatif untuk menabung gaji insentifnya dari Pemkab Bojonegoro dan pemerintah desa sebesar 300 ribu rupiah. Setelah 18 bulan, tabungan tersebut kemudian dibelikan sepeda listrik.
“Ini karena kami terinspirasi pemdes sebelah yang juga membeli sepeda listrik dari uang tabungan gaji insentif yang diterima. Selain itu, sepeda listrik juga dinilai sangat efektif dan tentunya bertujuan untuk mengurangi polusi udara,” ungkapnya kepada JTV, Senin (12/06/2023).
Nur hamid menambahkan, untuk jumlah sepeda listrik yang dibeli ada 33 unit. Rinciannya, 21 unit untuk para ketua RT, 2 unit untuk ketua RW, 1 unit untuk danton hansip, 3 unit untuk BPD, 5 unit perangkat desa, dan 1 unit untuk kepala desa yang juga ikut serta membeli.
“Sebagai ungkapkan rasa syukur kami juga menggelar syukuran berupa tumpengan di Pendopo Balai Desa. Acara kemudian dilanjutkan dengan pawai mengelilingi desa. Itu yang kemudian menjadi viral,” pungkasnya. (lim/rok)
Tak hanya perangkat desa, bahkan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), ketua RT dan RW hingga danton hansip desa setempat, juga mendapatkan sepeda listrik tersebut.
Namun, usai ditelusuri, ternyata mereka bukan mendapatkan sepeda listrik tersebut secara cuma-cuma. Melainkan mereka menabung selama kurang lebih 18 bulan menggunakan gaji insentifnya dari pemkab bojonegoro dan ditambahkan dari desa setempat.
Ketua RW 1 Desa setempat, Nur Hamid saat ditemui menjelaskan, para ketua RT dan RW setempat awalnya berinisiatif untuk menabung gaji insentifnya dari Pemkab Bojonegoro dan pemerintah desa sebesar 300 ribu rupiah. Setelah 18 bulan, tabungan tersebut kemudian dibelikan sepeda listrik.
“Ini karena kami terinspirasi pemdes sebelah yang juga membeli sepeda listrik dari uang tabungan gaji insentif yang diterima. Selain itu, sepeda listrik juga dinilai sangat efektif dan tentunya bertujuan untuk mengurangi polusi udara,” ungkapnya kepada JTV, Senin (12/06/2023).
Nur hamid menambahkan, untuk jumlah sepeda listrik yang dibeli ada 33 unit. Rinciannya, 21 unit untuk para ketua RT, 2 unit untuk ketua RW, 1 unit untuk danton hansip, 3 unit untuk BPD, 5 unit perangkat desa, dan 1 unit untuk kepala desa yang juga ikut serta membeli.
“Sebagai ungkapkan rasa syukur kami juga menggelar syukuran berupa tumpengan di Pendopo Balai Desa. Acara kemudian dilanjutkan dengan pawai mengelilingi desa. Itu yang kemudian menjadi viral,” pungkasnya. (lim/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News