TUBAN - Sebanyak 880 jamaah haji dari kloter 18 dan 19 asal Kabupaten Tuban, tiba di halaman Kompi Senapan C Tuban, Rabu (12/07/2023) malam. Keluarga yang menjemput jamaah haji ini, tak kuasa menahan tangis setelah 40 hari ditinggal ke tanah suci.
Atas kepulangan jamaah haji ini, pihak keluarga mengaku bersyukur. Apalagi sebagian besar yang berangkat didominasi oleh jamaah berusia diatas 60 tahun.
“Alhamdulillah mas, nenek saya bisa pulang dengan selamat. Saya khawatir karena usianya sudah 90 tahun,” terang Purwadi, salah satu keluarga jamaah haji asal Widang, Tuban.
Sementara itu, jamaah haji yang bisa kembali tiba di tanah air mengaku bersyukur. Meski melaksanakan ibadah haji di usia senja, mereka bisa kembali pulang ke rumah dengan selamat.
“Saya ini usia sudah 79 tahun. Tapi di Makkah, di Madinah saya bisa menjalankan rukun haji dengan baik. Alhamdulillah bisa pulang bertemu keluarga,” tutur Warsilan, jamaah haji Asal Rengel.
Sementara itu, data dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban, ada sebanyak 13 jamaah haji asal Tuban yang meninggal dunia. 12 diantaranya meninggal di tanah suci, sementara 1 lainnya meninggal sesaat setelah sampai di indonesia.
Mayoritas jamaah yang meninggal akibat sakit. Hanya 1 jamaah haji saja yang meninggal akibat kecelakaan.
13 jamaah haji yang meninggal di antaranya adalah Dimyati, 73 tahun, asal Senori. Achmad Ibnu Sholah, 43 tahun, asal Singgahan. Abdullah Shidiq, 42 tahun, asal Widang. Suparman, 64 tahun, asal Parengan. Dan saijan, 90 tahun, asal Semanding.
Kemudian Suparti, 81 tahun, asal Jatirogo. Sulasmi, 72 tahun, asal Rengel. Sitin, 67 tahun, asal Senori. Sulastri, 69 tahun, asal Semanding. Rusmiati, 86 tahun, asal Bangilan. Selanjutnya Rasdi, 68 tahun, asal Jatirogo. Ladi, 58 tahun, asal Parengan. Dan Darniti, 67 tahun, asal Semanding.
Sementara itu, masih ada satu kloter asal Tuban yang akan pulang pada Sabtu 15 juli 2023 besok. (dzi/rok)
Atas kepulangan jamaah haji ini, pihak keluarga mengaku bersyukur. Apalagi sebagian besar yang berangkat didominasi oleh jamaah berusia diatas 60 tahun.
“Alhamdulillah mas, nenek saya bisa pulang dengan selamat. Saya khawatir karena usianya sudah 90 tahun,” terang Purwadi, salah satu keluarga jamaah haji asal Widang, Tuban.
Sementara itu, jamaah haji yang bisa kembali tiba di tanah air mengaku bersyukur. Meski melaksanakan ibadah haji di usia senja, mereka bisa kembali pulang ke rumah dengan selamat.
“Saya ini usia sudah 79 tahun. Tapi di Makkah, di Madinah saya bisa menjalankan rukun haji dengan baik. Alhamdulillah bisa pulang bertemu keluarga,” tutur Warsilan, jamaah haji Asal Rengel.
Sementara itu, data dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban, ada sebanyak 13 jamaah haji asal Tuban yang meninggal dunia. 12 diantaranya meninggal di tanah suci, sementara 1 lainnya meninggal sesaat setelah sampai di indonesia.
Mayoritas jamaah yang meninggal akibat sakit. Hanya 1 jamaah haji saja yang meninggal akibat kecelakaan.
13 jamaah haji yang meninggal di antaranya adalah Dimyati, 73 tahun, asal Senori. Achmad Ibnu Sholah, 43 tahun, asal Singgahan. Abdullah Shidiq, 42 tahun, asal Widang. Suparman, 64 tahun, asal Parengan. Dan saijan, 90 tahun, asal Semanding.
Kemudian Suparti, 81 tahun, asal Jatirogo. Sulasmi, 72 tahun, asal Rengel. Sitin, 67 tahun, asal Senori. Sulastri, 69 tahun, asal Semanding. Rusmiati, 86 tahun, asal Bangilan. Selanjutnya Rasdi, 68 tahun, asal Jatirogo. Ladi, 58 tahun, asal Parengan. Dan Darniti, 67 tahun, asal Semanding.
Sementara itu, masih ada satu kloter asal Tuban yang akan pulang pada Sabtu 15 juli 2023 besok. (dzi/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News
