TUBAN - Tumbuh dewasa di keluarga sederhana tak menyurutkan tekad Dwi Agung Teddy Prasetya untuk mewujudkan cita-citanya menjadi anggota polri. Setelah mengikuti serangkaian seleksi, remaja 19 tahun ini akhirnya dinyatakan lulus tes anggota Bintara Polri tahun 2023 di Mapolres Tuban, Kamis (20/07/2023).
Kabar gembira ini pun langsung disampaikan kepada orangtuanya yang tinggal di Desa Penambangan, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Keberhasilan Dwi Agung menjadi kebanggaan tersendiri bagi kedua orang tuanya, Suwiji dan Wastutik.
Mereka menyambut kabar kelulusan ini dengan tangis kegembiraan dan sujud syukur kepada sang pencipta. Suwiji yang sehari-hari bekerja sebagai tukang parkir di Jalan Panglima Sudirman Tuban langsung bersujud syukur saat mendapat kabar kelulusan anaknya. Bahkan ia terus memeluk Dwi Agus hingga menangis haru.
Hal serupa juga dilakukan Wastutik, ibu dari Dwi Agung. Begitu mendapat kabar lulus menjadi polisi. Ia tak kuasa menahan tangis dan memeluk erat anak keduanya ini. Terlebih seluruh proses, mulai pendaftaran hingga pengumuman kelulusan dilalui tanpa membayar uang sepeserpun.
Dwi Agung Teddy Prasetya mengungkapkan, keberhasilan ini tidak diraih dengan mudah. Alumni SMKN 1 Tuban ini mengaku harus berjuang keras, belajar dan latihan fisik secara rutin sejak duduk di bangku SMP.
“Saya persiapan sejak SMP selalu latihan fisik, kemudian jelang tes ikut bimbingan belajar. Masuk Polri itu gratis,” tegasnya kepada JTV.
Kedua orang tua sangat mendukung cita-cita Dwi Agung Teddy Prasetya menjadi anggota Polri. Meski hanya bisa memberi uang untuk transportasi berangkat tes, mereka tidak pernah berhenti berdoa agar anaknya bisa mewujudkan cita-citanya.
“Saya sangat bangga sekali. Karena orang tuanya hanya bekerja sebagai parkir dan penjahit. Semoga bisa menjadi polisi yang baik,” tegas Suwiji.
Diketahui, sebanyak 47 putra-putri terbaik kabupaten tuban, dinyatakan lulus tes menjadi anggota bintara Polri tahun 2023. Dengan rincian sebanyak 41 laki-laki, dan perempuan atau polwan berjumlah 6 orang. Selanjutnya mereka yang lulus seleksi akan dikirim mengikuti pendidikan pusdik atau SPN. (dzi/rok)
Kabar gembira ini pun langsung disampaikan kepada orangtuanya yang tinggal di Desa Penambangan, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Keberhasilan Dwi Agung menjadi kebanggaan tersendiri bagi kedua orang tuanya, Suwiji dan Wastutik.
Mereka menyambut kabar kelulusan ini dengan tangis kegembiraan dan sujud syukur kepada sang pencipta. Suwiji yang sehari-hari bekerja sebagai tukang parkir di Jalan Panglima Sudirman Tuban langsung bersujud syukur saat mendapat kabar kelulusan anaknya. Bahkan ia terus memeluk Dwi Agus hingga menangis haru.
Hal serupa juga dilakukan Wastutik, ibu dari Dwi Agung. Begitu mendapat kabar lulus menjadi polisi. Ia tak kuasa menahan tangis dan memeluk erat anak keduanya ini. Terlebih seluruh proses, mulai pendaftaran hingga pengumuman kelulusan dilalui tanpa membayar uang sepeserpun.
Dwi Agung Teddy Prasetya mengungkapkan, keberhasilan ini tidak diraih dengan mudah. Alumni SMKN 1 Tuban ini mengaku harus berjuang keras, belajar dan latihan fisik secara rutin sejak duduk di bangku SMP.
“Saya persiapan sejak SMP selalu latihan fisik, kemudian jelang tes ikut bimbingan belajar. Masuk Polri itu gratis,” tegasnya kepada JTV.
Kedua orang tua sangat mendukung cita-cita Dwi Agung Teddy Prasetya menjadi anggota Polri. Meski hanya bisa memberi uang untuk transportasi berangkat tes, mereka tidak pernah berhenti berdoa agar anaknya bisa mewujudkan cita-citanya.
“Saya sangat bangga sekali. Karena orang tuanya hanya bekerja sebagai parkir dan penjahit. Semoga bisa menjadi polisi yang baik,” tegas Suwiji.
Diketahui, sebanyak 47 putra-putri terbaik kabupaten tuban, dinyatakan lulus tes menjadi anggota bintara Polri tahun 2023. Dengan rincian sebanyak 41 laki-laki, dan perempuan atau polwan berjumlah 6 orang. Selanjutnya mereka yang lulus seleksi akan dikirim mengikuti pendidikan pusdik atau SPN. (dzi/rok)