BOJONEGORO - Sedikitnya 20 hektar tanaman tembakau di wilayah Desa Samberan, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, terendam air, Senin (17/07/2023). Ini setelah hujan deras mengguyur wilayah setempat selama dua hari terakhir.
Moch. Yasin, petani tembakau setempat mengatakan, lebih dari 12 ribu tanaman tembakau yang baru berumur rata-rata satu bulan langsung rusak terendam air. Bahkan, sebagian besar tanaman yang awalnya tumbuh normal, mendadak layu hingga terancam mati.
Lanjutnya, kondisi ini membuat petani setempat, meradang. Tembakau yang dibudidayakan dengan kerja keras sejak sebulan lalu tiba-tiba rusak dan sulit untuk diselamatkan.
“Hujan deras membuat tanaman tembakau langsung layu akibat terendam air. Ini rugi sangat besar karena terlanjur mengeluarkan banyak modal dan biaya,” jelas Yasin kepada JTV.
Imbuhnya, kerugian tersebut terutama pada saat proses perawatan mulai dari masa pembibitan, penanaman, hingga pemupukan. Sementara untuk mengurangi resiko kerugian yang lebih besar. Sejumlah petani berusaha menguras genangan air di sawah dan membuat saluran air agar tidak terjadi genangan saat turun hujan.
“Upaya ini diharapkan masih dapat menyelamatkan tanaman yang tersisa sehingga tak sampai membuat petani benar-benar gagal panen,” tegas Yasin.
Petani tembakau berharap cuaca di wilayah Bojonegoro ini kembali normal. Hal ini mengingat, tembakau adalah tanaman kering yang tak banyak membutuhkan air. Sehingga, jika cuaca buruk ini terus berlanjut, maka hampir dipastikan petani tembakau akan mengalami gagal panen. (lim/rok)