TUBAN - Jalan raya penghubung Kabupaten Tuban dengan Bojonegoro, tepatnya di Desa Sumberagung, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, berubah mencekam pada Jumat (21/07/2023) dinihari. Hal ini terjadi setelah rombongan konvoi anggota perguruan silat yang hendak menuju Tuban Kota dihentikan petugas kepolisian bersama TNI setempat.
Pantauan di lokasi, ratusan anggota perguruan silat langsung memblokir jalan sehingga menyebabkan kemacetan sepanjang 5 kilometer. Aksi blokir jalan ini dilakukan rombongan konvoi sebagai bentuk protes kepada petugas keamanan.
Beberapa saat kemudian, aksi blokade jalan ini juga diwarnai kericuhan antar sesama anggota perguruan silat. Perselisihan ini akhirnya berhenti setelah salah satu pesilat yang diduga menjadi provokator diamankan pasukan pengamanan dari internal perguruan silat.
Kapolres Tuban Akbp Suryono, bersama Dandim 0811 Tuban Letkol Infanteri Suhada Erwin, dan Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky memimpin langsung pembubaran aksi blokade jalan ini. Butuh waktu hampir dua jam untuk dapat mengurai blokade itu.
Kapolres Tuban, Akbp Suryono mengatakan, penyekatan ini dilakukan di lebih dari 10 titik. Hal ini dilakukan lantaran jumlah peserta yang hadir dalam acara pengesahan warga baru salah satu perguruan silat ini membludak.
“Jadi rekan PSHT berusaha masuk kota. Karena tidak memungkinkan tempatnya, kemudian macet dan keramaian yang sangat luar biasa, maka dari itu kita pukul balik dan kita minta pulang ke rumah masing-masing,” tegas Kapolres Tuban.
Sekedar diketahui, sekitar 1.562 calon warga baru salah satu perguruan silat di Tuban mengikuti acara pengesahan. Guna menjaga situasi dan kamtibmas, petugas gabungan melakukan penyekatan dan mengerahkan 591 pasukan gabungan personel Polres Tuban dibantu 1 kompi BKO Brimob Polda Jatim, TNI dari Kodim 0811 dan Kompi 521, serta melibatkan pasukan pengamanan dari internal perguruan silat. (tim)
Pantauan di lokasi, ratusan anggota perguruan silat langsung memblokir jalan sehingga menyebabkan kemacetan sepanjang 5 kilometer. Aksi blokir jalan ini dilakukan rombongan konvoi sebagai bentuk protes kepada petugas keamanan.
Beberapa saat kemudian, aksi blokade jalan ini juga diwarnai kericuhan antar sesama anggota perguruan silat. Perselisihan ini akhirnya berhenti setelah salah satu pesilat yang diduga menjadi provokator diamankan pasukan pengamanan dari internal perguruan silat.
Kapolres Tuban Akbp Suryono, bersama Dandim 0811 Tuban Letkol Infanteri Suhada Erwin, dan Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky memimpin langsung pembubaran aksi blokade jalan ini. Butuh waktu hampir dua jam untuk dapat mengurai blokade itu.
Kapolres Tuban, Akbp Suryono mengatakan, penyekatan ini dilakukan di lebih dari 10 titik. Hal ini dilakukan lantaran jumlah peserta yang hadir dalam acara pengesahan warga baru salah satu perguruan silat ini membludak.
“Jadi rekan PSHT berusaha masuk kota. Karena tidak memungkinkan tempatnya, kemudian macet dan keramaian yang sangat luar biasa, maka dari itu kita pukul balik dan kita minta pulang ke rumah masing-masing,” tegas Kapolres Tuban.
Sekedar diketahui, sekitar 1.562 calon warga baru salah satu perguruan silat di Tuban mengikuti acara pengesahan. Guna menjaga situasi dan kamtibmas, petugas gabungan melakukan penyekatan dan mengerahkan 591 pasukan gabungan personel Polres Tuban dibantu 1 kompi BKO Brimob Polda Jatim, TNI dari Kodim 0811 dan Kompi 521, serta melibatkan pasukan pengamanan dari internal perguruan silat. (tim)