JOMBANG - Dalam masa liburan ini, obyek wisata kalimarno di Desa Pucangrejo, Kecamatan Wonosalam,Kabupaten Jombang, tetap menjadi tujuan keluarga untuk berwisata. Apalagi obyek wisata tubing ini satu-satunya wisata air di Kabupaten Jombang.
Meskipun kegiatan tubing diliburkan karena debit air sungai mengecil. Namun, pengunjung justru bisa ngopi dan bersantai di aliran sungai yang surut.
Sri Wahyuni salah satu pengunjung mengaku sangat terhibur dengan suasana sepi ala pedesaan. Pemandangan dan kesegaran alam di tepi sungai tetap bisa memanjakan dirinya bersama rombongan keuarganya.
Lanjutnya, tanpa dipungut biaya, pengunjung bisa menghabiskan waktunya bercumbu dengan gemericik air sungai sambil menikmati bekal makanan yang dibawa. Atau menikmati jajanan ala pegunungan di warung kopi yang tersedia di lokasi.
“Asyik banget. Meski air sungai surut tapi pengelola bisa memanfaatkannya untuk wisata lain. Seperti yang saya lakukan hari ini. Justru ini berkesan sekali,” ungkap Sri Wahyuni kepada JTV, Senin (03/07/2023).
Sementara itu, pengelola obyek wisata, Novi Hartanto mengatakan, menghentikan wisata tubing sejak memasuki musim kemarau awal bulan Juni lalu. Sebab, air sungai terus berkurang setiap hari hingga surut.
“Kini, lokasinya dirubah menjadi lokasi ngopi sambil menikmati suasana desa dipinggir sungai yang penuh bebatuan,” terangnya.
Lebih lanjut Novi Hartanto mengungkapkan saat musim penghujan lokasi ini menjadi lokasi andalan bermain tubing di Wonosalam Jombang. Meskipun hanya berjarak 300 meter, pengunjung bisa menikmati tubing sepuasnya hanya dengan sewa ban pelampung dan helm 15 ribu.
“Aliran sungai yang segar dan deras menjadi hiburan bagi pecinta wisata aliran sungai,” tutupnya. (ful/rok)
Meskipun kegiatan tubing diliburkan karena debit air sungai mengecil. Namun, pengunjung justru bisa ngopi dan bersantai di aliran sungai yang surut.
Sri Wahyuni salah satu pengunjung mengaku sangat terhibur dengan suasana sepi ala pedesaan. Pemandangan dan kesegaran alam di tepi sungai tetap bisa memanjakan dirinya bersama rombongan keuarganya.
Lanjutnya, tanpa dipungut biaya, pengunjung bisa menghabiskan waktunya bercumbu dengan gemericik air sungai sambil menikmati bekal makanan yang dibawa. Atau menikmati jajanan ala pegunungan di warung kopi yang tersedia di lokasi.
“Asyik banget. Meski air sungai surut tapi pengelola bisa memanfaatkannya untuk wisata lain. Seperti yang saya lakukan hari ini. Justru ini berkesan sekali,” ungkap Sri Wahyuni kepada JTV, Senin (03/07/2023).
Sementara itu, pengelola obyek wisata, Novi Hartanto mengatakan, menghentikan wisata tubing sejak memasuki musim kemarau awal bulan Juni lalu. Sebab, air sungai terus berkurang setiap hari hingga surut.
“Kini, lokasinya dirubah menjadi lokasi ngopi sambil menikmati suasana desa dipinggir sungai yang penuh bebatuan,” terangnya.
Lebih lanjut Novi Hartanto mengungkapkan saat musim penghujan lokasi ini menjadi lokasi andalan bermain tubing di Wonosalam Jombang. Meskipun hanya berjarak 300 meter, pengunjung bisa menikmati tubing sepuasnya hanya dengan sewa ban pelampung dan helm 15 ribu.
“Aliran sungai yang segar dan deras menjadi hiburan bagi pecinta wisata aliran sungai,” tutupnya. (ful/rok)
