BOJONEGORO - Tingkat pernikahan anak di Kabupaten Bojonegoro terbilang cukup tinggi. Data dari di Kantor Pengadilan Agama Kabupaten setempat, pada bulan Januari hingga bulan Juni 2023 tercatat ada sebanyak 259 anak yang mengajukan dispensasi nikah (diska).
Panitera Pengadilan Agama, Bojonegoro Solikin Jamik mengatakan, jika faktor pendidikan dan kemiskinan disebut menjadi pemicu terjadinya pernikahan dini. Karena rata-rata anak yang mengajukan diska hanya lulusan sekolah tingkat SD dan SMP.
“Hingga bulan Juni 2023 ada 259 anak yang mengajukan diska. Jumlah tersebut dipastikan terus bertambah,” tegasnya saat ditemui JTV, Selasa (18/07/2023).
Sementara itu, Presidium Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Jawa Timur, Nafidatul Himma mengatakan, jika pihaknya mendorong agar pendidikan pernikahan dimasukan dalam kurikulum sekolah. Terutama terkait dampak buruk jika terjadinya pernikahan dini.
Lanjurnya, hal tersebut harus dilakukan untuk menekan jumlah anak yang melansungkan pernikahan di bawah umur. “Dorongan itu sudah kami sampaikan kepada sejumlah pihak terkait, diantaranya dinas pendidikan dan kemenag, maupun ke lembaga legislatif di Bojonegoro,” tegasnya. (lim/rok)
Panitera Pengadilan Agama, Bojonegoro Solikin Jamik mengatakan, jika faktor pendidikan dan kemiskinan disebut menjadi pemicu terjadinya pernikahan dini. Karena rata-rata anak yang mengajukan diska hanya lulusan sekolah tingkat SD dan SMP.
“Hingga bulan Juni 2023 ada 259 anak yang mengajukan diska. Jumlah tersebut dipastikan terus bertambah,” tegasnya saat ditemui JTV, Selasa (18/07/2023).
Sementara itu, Presidium Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Jawa Timur, Nafidatul Himma mengatakan, jika pihaknya mendorong agar pendidikan pernikahan dimasukan dalam kurikulum sekolah. Terutama terkait dampak buruk jika terjadinya pernikahan dini.
Lanjurnya, hal tersebut harus dilakukan untuk menekan jumlah anak yang melansungkan pernikahan di bawah umur. “Dorongan itu sudah kami sampaikan kepada sejumlah pihak terkait, diantaranya dinas pendidikan dan kemenag, maupun ke lembaga legislatif di Bojonegoro,” tegasnya. (lim/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News
