BOJONEGORO - Gelaran acara Bojonegoro Thengul International Folklore Festival (B-TIFF) pada hari pertama ini berlangsung meriah di Jalan Mas Tumapel Alun-Alun Kota Bojonegoro, Sabtu (22/07/2023) pagi.
Dihadapan Bupati Bojonegoro dan warga yang hadir, para peserta dari India, Mexico, Uzbekistan, Slovenia, Rapoe Aceh dan Folklore Bojonegoro silih berganti menampilkan parade budaya masing masing dengan sangat memukau.
Pantauan JTV di lokasi, sejumlah masyarakat yang hadir hingga tumpah ruah memadati seputaran Jalan Raya Kota Bojonegoro. Mereka sangat antusias menyaksikan parade yang ditampilkan peserta dari berbagai negara ini.
Acara yang akan berlangsung selama 5 hari ini, akan dimulai dengan counteries parade dan opening ceremony, pada Sabtu 22 Juli dari pagi hingga malam hari di Jalan Mas Tumapel dan Alun Alun Bojonegoro. Selanjutnya pada 23 Juli akan diadakan plant tree dan performance di Taman Bengawan Solo, Alun-Alun, dan Galeri Bengawan.
Kemudian pada 24 Juli akan ada folklore workshop dan performance, di Pendopo Malowopati dan Thamrin Park. Sedangkan di tanggal 25 Juli akan ada performance dan cultural activity di Gedung Serbaguna, Kebun Belimbing dan Kayangan Api. Dan pada hari terakhir 26 Juli akan ada souvenir shopping dan closing ceremony di Dekranasda dan Regent House.
Dalam kesempatan ini, Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah mengatakan, kegiatan ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dengan Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Arts (CIOFF) Indonesia.
“Tujuannya adalah untuk mengenalkan potensi budaya daerah dan pertukaran budaya, seperti reog, sandur, oklik dan thengul,” terangnya kepada awak media.1
Bupati Anna berharap, tahun depan acara serupa bisa kembali digelar lebih semarak dengan melibatkan lebih banyak peserta dari berbagai negara.
Sementara itu, President CIOFF Indonesia, Said Rachmat mengaku sangat bangga dan mengapresiasi gelaran festival internasional oleh Pemkab Bojonegoro ini.
“Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Pemkab Bojonegoro terhadap budaya lokal serta mengangkat citra budaya Indonesia kepada dunia Internasional,” tegasnya.
Ia berharap, kegiatan serupa bisa terus digelar tiap tahunnya, agar budaya indonesia khusus Bojonegoro bisa lebih dikenal masyarakat luas hingga ke kancah internasional. (edo/rok)