JOMBANG - Sedikitnya ada 40 kepala keluarga yang memanfaatkan kotoran sapi menjadi biogas untuk kebutuhan rumah tangganya. Mereka adalah warga Dusun Anjasmoro, Desa Jarak, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang.
Puluhan warga yang memiliki mata pencaharian sapi perah ini memanfaatkan limbah kotoran sapinya menjadi biogas. Setiap pagi, para peternak mengumpulkan kotoran sapi dalam lubang sumur yang sudah didesain khusus.
Kotoran sapi kemudian dicampur dengan air, sebelum dimasukan ke tempat penampungan yang didesain menghasilkan biogas. Dengan pengukur manual yang tertempel di tembok rumah, mereka memanfaatkan aliran biogas untuk memasak setiap hari.
Salah satunya adalah Samuri, warga yang memiliki belasan ternak sapi. Setiap hari, istrinya memasak cukup dengan aliran biogas swadaya yang sudah dibangun beberapa tahun terakhir.
“Saat LPG 3 langka seperti saat ini, saya tidak terlalu pusing karena sudah memiliki alternatif kompor untuk memasak,” tegas Samuri kepada JTV, Rabu (26/07/2023).
Lanjutnya, selain karena lebih hemat, pemanfaatan biogas ini untuk mengelola limbah kotoran sapi yang setiap hari ada. “Dengan menggunakan biogas ini kotoran sapi bisa tertangani dan sapi perah tetap produktif menghasilkan susunya,” pungkas Samuri. (ful/rok)
Puluhan warga yang memiliki mata pencaharian sapi perah ini memanfaatkan limbah kotoran sapinya menjadi biogas. Setiap pagi, para peternak mengumpulkan kotoran sapi dalam lubang sumur yang sudah didesain khusus.
Kotoran sapi kemudian dicampur dengan air, sebelum dimasukan ke tempat penampungan yang didesain menghasilkan biogas. Dengan pengukur manual yang tertempel di tembok rumah, mereka memanfaatkan aliran biogas untuk memasak setiap hari.
Salah satunya adalah Samuri, warga yang memiliki belasan ternak sapi. Setiap hari, istrinya memasak cukup dengan aliran biogas swadaya yang sudah dibangun beberapa tahun terakhir.
“Saat LPG 3 langka seperti saat ini, saya tidak terlalu pusing karena sudah memiliki alternatif kompor untuk memasak,” tegas Samuri kepada JTV, Rabu (26/07/2023).
Lanjutnya, selain karena lebih hemat, pemanfaatan biogas ini untuk mengelola limbah kotoran sapi yang setiap hari ada. “Dengan menggunakan biogas ini kotoran sapi bisa tertangani dan sapi perah tetap produktif menghasilkan susunya,” pungkas Samuri. (ful/rok)