NGAWI - Masyarakat di Desa Sidorejo, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, menukarkan sampah plastik dan botol bekas untuk mendapat layanan pemeriksaan dan pengobatan gratis. Hal ini seiring dengan program gelar tikar bola yakni gerakan terpadu deteksi dini penyakit menular dan tidak menular dengan jemput bola.
Pantauan JTV di lokasi, pihak puskesmas setempat dengan mendatangi langsung warga dan memberikan pemeriksaan serta pengobatan. Kegiatan tersebut sebagai upaya awal puskesmas untuk memastikan kesehatan masyarakat dalam layanan pemeriksaan dan pengobatan.
Namun yang menjadi menarik, pihak puskesmas juga menggandeng bank sampah. Sehingga masyarakat diwajibkan untuk mambawa sampah plastik ataupun botol dan juga kardus bekas untuk dikumpulkan selanjutnya diperiksa kesehatannya.
“Senang mas, ada layanan pemeriksaan dan pengobatan gratis dari puskesmas. Apalagi ini hanya membawa sampah botol bekas untuk biayanya,” terang Suwarni, warga setempat.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Kendal, Retno Dewi Setyorini menjelaskan jika program gelar tikar bola sudah ada sejak beberapa tahun terakhir. Yakni dengan mendatangi langsung ke lingkungan masyarakat untuk pemeriksaan dan pengobatan.
“Dilibatkannya bank sampah ini sebagai bentuk kepedulian agar masyarakat juga mengurangi sampah plastik. Karena diketahui dampak yang dihasilkan jika sampah dibiarkan menumpuk tanpa dikelola. Melalui bank sampah itu sampah plastik nantinya akan di daur ulang kembali,” paparnya.
Sementara jika dalam deteksi awal pemeriksaan dan pengobatan terdapat masyarakat yang membutuhkan penanganan lebih lanjut, maka akan diberikan surat rujukan untuk pemeriksaan lanjutan di puskesmas maupun nanti ke rumah sakit.
“Harapannya dengan deteksi awal ini kesehatan masyarakat semakin terjamin,” tutup Retno Dewi. (ito/rok)
Pantauan JTV di lokasi, pihak puskesmas setempat dengan mendatangi langsung warga dan memberikan pemeriksaan serta pengobatan. Kegiatan tersebut sebagai upaya awal puskesmas untuk memastikan kesehatan masyarakat dalam layanan pemeriksaan dan pengobatan.
Namun yang menjadi menarik, pihak puskesmas juga menggandeng bank sampah. Sehingga masyarakat diwajibkan untuk mambawa sampah plastik ataupun botol dan juga kardus bekas untuk dikumpulkan selanjutnya diperiksa kesehatannya.
“Senang mas, ada layanan pemeriksaan dan pengobatan gratis dari puskesmas. Apalagi ini hanya membawa sampah botol bekas untuk biayanya,” terang Suwarni, warga setempat.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Kendal, Retno Dewi Setyorini menjelaskan jika program gelar tikar bola sudah ada sejak beberapa tahun terakhir. Yakni dengan mendatangi langsung ke lingkungan masyarakat untuk pemeriksaan dan pengobatan.
“Dilibatkannya bank sampah ini sebagai bentuk kepedulian agar masyarakat juga mengurangi sampah plastik. Karena diketahui dampak yang dihasilkan jika sampah dibiarkan menumpuk tanpa dikelola. Melalui bank sampah itu sampah plastik nantinya akan di daur ulang kembali,” paparnya.
Sementara jika dalam deteksi awal pemeriksaan dan pengobatan terdapat masyarakat yang membutuhkan penanganan lebih lanjut, maka akan diberikan surat rujukan untuk pemeriksaan lanjutan di puskesmas maupun nanti ke rumah sakit.
“Harapannya dengan deteksi awal ini kesehatan masyarakat semakin terjamin,” tutup Retno Dewi. (ito/rok)