NGAWI - Dinas Ketahananan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Ngawi harus mengatur strategi dalam pemenuhan target penambahan luas tanam padi. Hal ini untuk menghadapi ancaman krisis pangan akibat kekeringan yang terjari saat ini dan akan berlangsung cukup panjang.
Kabid Tanaman Pangan DKPP Ngawi, M. Hazan Zunairi menjelaskan, secara nasional tambahan luas tanam ditarget kementan yakni sebanyak 500 ribu hektar. Dari jumlah itu, Kabupaten Ngawi ditarget menambah luasan tanam 12 ribu hektar.
“Ngawi ini kan jadi salah satu lumbung pangan nasional dan wilayah Jawa Timur dinilai kementan menjadi daerah yang berstatus zona hijau elnino. Makanya kemudian ditarget untuk menambah luasan tanam,” ungkapnya kepada JTV, Senin (28/08/2023).
Meski cukup berat, Pemkab Ngawi tetap mengupayakan penambahan luasan tanam pada bulan Agustus hingga Oktober 2023 ini. Yakni dengan optimalisasi potensi di beberapa wilayah kecamatan yang masih cukup aman aliran air dan sumber air.
“Seperti di Kecanatan Paron, Pangkur, Padas dan beberapa petani di sekitar waduk,” pungkas M. Hazan Zunairi. (ito/rok)
Kabid Tanaman Pangan DKPP Ngawi, M. Hazan Zunairi menjelaskan, secara nasional tambahan luas tanam ditarget kementan yakni sebanyak 500 ribu hektar. Dari jumlah itu, Kabupaten Ngawi ditarget menambah luasan tanam 12 ribu hektar.
“Ngawi ini kan jadi salah satu lumbung pangan nasional dan wilayah Jawa Timur dinilai kementan menjadi daerah yang berstatus zona hijau elnino. Makanya kemudian ditarget untuk menambah luasan tanam,” ungkapnya kepada JTV, Senin (28/08/2023).
Meski cukup berat, Pemkab Ngawi tetap mengupayakan penambahan luasan tanam pada bulan Agustus hingga Oktober 2023 ini. Yakni dengan optimalisasi potensi di beberapa wilayah kecamatan yang masih cukup aman aliran air dan sumber air.
“Seperti di Kecanatan Paron, Pangkur, Padas dan beberapa petani di sekitar waduk,” pungkas M. Hazan Zunairi. (ito/rok)