TUBAN - Kemarau panjang justru menjadi berkah tersendiri bagi petani tembakau di Kabupaten Tuban. Kondisi tersebut salah satunya dirasakan para petani tembakau di Desa Genaharjo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Sabtu (12/08/2023) siang.
Pada musim panen tahun ini, para petani tembakau mengaku meraup untung besar. Pasalnya, hasil panen tembakau melimpah serta kualitas daunnya juga cukup bagus.
Selain itu, harga jual tembakau juga sedang naik. Tembakau jenis codong jinten per kwintalnya laku seharga 400 ribu rupiah. Lahan seluas seribu meter persegi, mampu menghasilkan sedikitnya tiga ratus kilogram atau tiga kuintal daun tembakau basah.
“Panen kali ini untung besar mas. Apalagi ini harga tembakau sedang bagus,” jelas Ngatijan, petani tembakau setempat.
Lanjut Ngatijan, selain karena jerih payah para petani, melimpahnya hasil panen tembakau kali ini didukung dengan kondisi cuaca panas yang stabil. Sejak memulai masa tanam hingga memasuki masa panen, daerah sekitar terus dilanda kemarau.
“Cuaca panas tanpa hujan membuat tanaman tembakau mampu tumbuh subur dan menghasilkan daun berkualitas. Pasokan air untuk siram tembakau juga ada. Sehingga tembakau tumbuh subur,” imbuh Ngatijan.
Para petani berharap, hasil panen serupa bisa didapatkan pada musim tanam selanjutnya. Sementara panen tembakau pada musim ini akan berakhir sekitar dua bulan kedepan. (dzi/rok)
Pada musim panen tahun ini, para petani tembakau mengaku meraup untung besar. Pasalnya, hasil panen tembakau melimpah serta kualitas daunnya juga cukup bagus.
Selain itu, harga jual tembakau juga sedang naik. Tembakau jenis codong jinten per kwintalnya laku seharga 400 ribu rupiah. Lahan seluas seribu meter persegi, mampu menghasilkan sedikitnya tiga ratus kilogram atau tiga kuintal daun tembakau basah.
“Panen kali ini untung besar mas. Apalagi ini harga tembakau sedang bagus,” jelas Ngatijan, petani tembakau setempat.
Lanjut Ngatijan, selain karena jerih payah para petani, melimpahnya hasil panen tembakau kali ini didukung dengan kondisi cuaca panas yang stabil. Sejak memulai masa tanam hingga memasuki masa panen, daerah sekitar terus dilanda kemarau.
“Cuaca panas tanpa hujan membuat tanaman tembakau mampu tumbuh subur dan menghasilkan daun berkualitas. Pasokan air untuk siram tembakau juga ada. Sehingga tembakau tumbuh subur,” imbuh Ngatijan.
Para petani berharap, hasil panen serupa bisa didapatkan pada musim tanam selanjutnya. Sementara panen tembakau pada musim ini akan berakhir sekitar dua bulan kedepan. (dzi/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News