TUBAN - Datang bulan agustus, menjadi berkah tersendiri bagi Dian Ari Cahyani, warga Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Banyaknya event dalam rangka HUT RI ke 78, membuat desainer sepeda hias ini kebanjiran pesanan.
Dibantu sang suami dan dua pekerja paruh waktu, wanita berusia 40 tahun ini sibuk mengerjakan sejumlah pesanan sepeda hias. Meski banyak pesanan yang datang dari berbagai sekolah. Namun, Dian Ari Cahyani hanya mengambil pesanan dari satu sekolah saja. Hal ini dilakukannya lantaran terbatasnya tenaga penghias sepeda.
Ibu dua anak ini mengaku sudah menggeluti profesi desainer sepeda hias ini sejak tahun 2013 silam. Ia sudah terbiasa mendesain berbagai jenis sepeda hias sesuai tema yang dipesan oleh pelanggannya.
“Usaha ini sudah saya rintis 2013 lalu. Kalau diluar agustus saya biasanya kerja lain,” jelasnya saat ditemui JTV, Jumat (11/08/2023).
Dalam satu sekolah, Dian menghias sebanyak 20 sepeda. Masing-masing 2 sepeda sebagai maskot, sementara 18 lainnya sebagai pengiring. Tarif per kelompok sepeda hias ini dipatok Rp.350.000 untuk sepeda pengiring dan Rp.2.500.000 untuk maskot.
“Kemarin pesanan yang masuk banyak. Tapi setiap tahunnya saya ngambil beberapa sekolah saja, karena keterbatasan tenaga yang hias sepeda,” imbuhnya.
Biasanya, pihak sekolah akan memberikan judul tema dua minggu sebelum lomba. Sementara dian akan memvisualisasikan tema tersebut pada desain sepeda yang dihiasnya.
Pada HUT RI ke 78 ini, dian mendapatkan pesanan desain sepeda hias dengan tema sekolah penggerak dan merdeka belajar. Ia menuangkan tema tersebut dalam gambaran roda berputar yang dipasang pada bagian belakang sepeda.
Kualitas yang digarap Dian bersama suami, membuat para pelanggan mengaku puas. Hal ini dikarenakan desain sepeda hias buatannya lebih bagus dan teliti dalam pengerjaannya.
“Sepeda hias ini akan dipakai minggu tanggal 13 agustus besok. Ini konsep sekolah penggerak. Sekolah sengaja pesan disini, karena memang hasilnya bagus,” ujar Vino, salah satu pelanggan. (dzi/rok)
Dibantu sang suami dan dua pekerja paruh waktu, wanita berusia 40 tahun ini sibuk mengerjakan sejumlah pesanan sepeda hias. Meski banyak pesanan yang datang dari berbagai sekolah. Namun, Dian Ari Cahyani hanya mengambil pesanan dari satu sekolah saja. Hal ini dilakukannya lantaran terbatasnya tenaga penghias sepeda.
Ibu dua anak ini mengaku sudah menggeluti profesi desainer sepeda hias ini sejak tahun 2013 silam. Ia sudah terbiasa mendesain berbagai jenis sepeda hias sesuai tema yang dipesan oleh pelanggannya.
“Usaha ini sudah saya rintis 2013 lalu. Kalau diluar agustus saya biasanya kerja lain,” jelasnya saat ditemui JTV, Jumat (11/08/2023).
Dalam satu sekolah, Dian menghias sebanyak 20 sepeda. Masing-masing 2 sepeda sebagai maskot, sementara 18 lainnya sebagai pengiring. Tarif per kelompok sepeda hias ini dipatok Rp.350.000 untuk sepeda pengiring dan Rp.2.500.000 untuk maskot.
“Kemarin pesanan yang masuk banyak. Tapi setiap tahunnya saya ngambil beberapa sekolah saja, karena keterbatasan tenaga yang hias sepeda,” imbuhnya.
Biasanya, pihak sekolah akan memberikan judul tema dua minggu sebelum lomba. Sementara dian akan memvisualisasikan tema tersebut pada desain sepeda yang dihiasnya.
Pada HUT RI ke 78 ini, dian mendapatkan pesanan desain sepeda hias dengan tema sekolah penggerak dan merdeka belajar. Ia menuangkan tema tersebut dalam gambaran roda berputar yang dipasang pada bagian belakang sepeda.
Kualitas yang digarap Dian bersama suami, membuat para pelanggan mengaku puas. Hal ini dikarenakan desain sepeda hias buatannya lebih bagus dan teliti dalam pengerjaannya.
“Sepeda hias ini akan dipakai minggu tanggal 13 agustus besok. Ini konsep sekolah penggerak. Sekolah sengaja pesan disini, karena memang hasilnya bagus,” ujar Vino, salah satu pelanggan. (dzi/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News